Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Foto: Dokumen BKPM
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Foto: Dokumen BKPM

Bahlil Beberkan Kemajuan Proyek Smelter Freeport

Annisa ayu artanti • 21 Juni 2023 13:57
Jakarta: Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan proyek pembangunan pabrik pemurnian (smelter) tembaga milik PT Freeport Indonesia telah menciptakan nilai tambah.
 
Hingga Mei 2023, Freeport Indonesia telah merealisasikan investasi sebesar USD2,2 miliar dan menyerap 15 ribu tenaga kerja Indonesia dalam pembangunan smelter tembaga yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur itu.
 
Adapun hingga akhir pembangunan, smelter milik Freeport Indonesia ini diproyeksikan akan menyerap dana hingga USD3 miliar. Smelter ini pun ditargetkan bisa beroperasi pada Mei 2024. Hingga saat ini kemajuan pembangunan smelter Freeport Indonesia itu telah mencapai 72 persen.
 
"Melalui proyek smelter ini, kita lakukan hilirisasi untuk penciptaan nilai tambah," kata Bahlil saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kerja ke Gresik, yang dikutip Rabu, 21 Juni 2023.
 
Baca juga: Smelter Jadi Pijakan Indonesia Menuju Negara Maju
 
Saat ini pemerintah terus mendorong hilirisasi, salah satunya melalui smelter. Dengan begitu, Indonesia tidak hanya dikenal karena sumber daya alamnya saja, tapi karena ada produk turunan hasil pertambangan yang memiliki kualitas bagus.
 
Bahlil juga menyampaikan hilirisasi sumber daya mineral menjadi kunci agar Indonesia dapat berubah dari negara berkembang menjadi negara maju.
 
"Sudah terbukti, hilirisasi sumber daya mampu meningkatkan pendapatan negara. Nikel contohnya, naik dari USD3,3 miliar menjadi USD30 miliar setelah kita stop ekspor bahan mentah nikel dan lakukan hilirisasi,” kata Bahlil.
 
Sementara itu, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengungkapkan proyek smelter merupakan kontribusi Freeport Indonesia dalam hilirisasi pertambangan, sesuai dengan fokus pemerintah Indonesia yang mendorong transformasi ekonomi melalui hilirisasi.
 
Indonesia memiliki sumber daya yang melimpah untuk menyuplai konsentrat ke Gresik untuk dimurnikan menjadi katoda tembaga, emas batangan dan perak batangan. Setelah beroperasi nanti, smelter ini akan mampu menghasilkan 600 ribu ton tembaga, 50 ton emas, dan 210 ton perak per tahun.
 
"Tembaga ini digunakan untuk banyak sekali keperluan tapi paling utama untuk penghantar listrik, termasuk untuk kendaraan listrik. Tembaga ke depannya sangat menjanjikan, beruntung sekali Indonesia menjadi salah satu pemain utama tembaga,” ungkap Tony.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan