Ketua Umum Keris Ali Mahsun menilai, PP Kesehatan akan menghancurkan upaya mencari nafkah bagi para pedagang asongan dan kaki lima. Ia mengeluhkan bahwa ancamannya adalah peningkatan angka kemiskinan dan pengangguran di tanah air.
“Harus diingat, banyak pedagang kecil yang bergantung pada penjualan rokok eceran untuk menghidupi keluarga mereka. Selain itu, skala besarnya, ini akan menambah persoalan baru yaitu jumlah pengangguran di negeri ini,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 3 Agustus 2024.
Baca juga: Pelarangan Jualan Rokok, Akrindo: Mempersulit Kondisi Ekonomi Para Pedagang |
Ia memperkirakan, secara jangka panjang ada 40 juta masyarakat kalangan bawah di Indonesia yang akan semakin tertekan dengan larangan ini. Padahal dengan kondisi ekonomi seperti saat ini, pemerintah seharusnya memberikan stimulus bagi perekonomian.
“Pemerintah harus sadar, kebijakan ini akan memperburuk kondisi ekonomi rakyat yang sudah terdampak oleh pandemi dan kenaikan harga barang-barang pokok,” ungkapnya.
Ali menekankan pemerintah seharusnya membantu mendorong peningkatan derajat ekonomi pedagang kecil dengan berbagai program pendampingan. Bukan sebaliknya, dengan mengekang usaha rakyat kecil dengan peraturan yang tidak adil dan berimbang.
“Rakyat kecil kawulo alit saat ini makin sulit hidupnya. Pendapatan mereka turun, tapi beban ekonomi makin berat. Semestinya pemerintah mendongkrak pendapatan mereka bukan sebaliknya dan seharusnya pemerintah meringankan beban, bukan memperberat beban hidup mereka,” tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News