Tim Pertamedika dilengkapi dengan dua unit ambulans, obat-obatan, serta kebutuhan medis lainnya untuk menunjang kegiatan pemulihan kesehatan di lokasi tersebut.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pascaterjadi gempa bumi di Kabupaten Cianjur pertama kali terjadi pada Senin, 21 November 2022 pukul 13.21 WIB di sebelah barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat berkekuatan magnitud 5,6 telah terjadi beberapa kali gempa susulan.
Pada Selasa, 22 November 2022 telah terjadi empat gempa susulan setelah gempa pertama dengan kekuatan magnitud berkisar 2,6-5,1.Akibatnya, sejumlah bangunan di Cianjur mengalami rusak hingga runtuh, sehingga menyebabkan korban jiwa maupun luka-luka.
Baca juga: Gempa Cianjur, Erick Thohir Minta BUMN Gerak Cepat |
Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko Pertamedika IHC Budi Raharjo Legowo mengatakan sebagai induk usaha rumah sakit BUMN pihaknya wajib untuk membantu proses pemulihan masyarakat di Cianjur.
“Kami berharap usaha Pertamedika IHC untuk terjun langsung ini dapat mengurangi beban saudara-saudara kita di Cianjur, serta bergabung dengan para rekan sejawat tenaga medis,” kata Budi, dalam keterangan tertulisnya Rabu, 23 November 2022
Dia menjelaskan, tim yang diberangkatkan merupakan tim awal (advance). Pihaknya juga akan mengirimkan beberapa tim medis lagi secara bertahap dari jaringan Pertamedika IHC Group.
Beberapa tim yang akan diketahkan diantaranya datang dari RS Pusat Pertamina, RS Pelni, RS Pelabuhan Jakarta, RS Pertamina Jaya dan Klinik Pertamedika.
Pertamedika IHC merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang layanan kesehatan. Perusahaan juga merupakan induk usaha rumah sakit BUMN, dimana saat ini menaungi 75 Rumah Sakit serta 143 klinik kesehatan di seluruh Indonesia.
Seperti diketahui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta seluruh perusahaan pelat merah membantu penanganan gempa di Cianjur. PT Jasa Marga (Persero) Tbk dijadikan koordinator satgas bencana BUMN.
"Mereka saat ini sudah turun ke lokasi, dan sudah berhubungan dengan BPBD serta sedang mendata kebutuhan-kebutuhan yang paling dekat dan terdekat dari kondisi masyarakat di sana," kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga.
Arya mengatakan Erick meminta perusahaan BUMN menyiapkan tim logistik, medis dan pencarian orang. Perusahaan pelat merah juga diwajibkan menyiapkan kebutuhan sanitasi dan alat berat untuk memudahkan evakuasi korban.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News