Selain untuk membantu pemerintah dalam mewujudkan Net Zero Emission (NZE) di 2060, pengembangan listrik hijau dilakukan seiring dengan adanya kompetisi di negara ASEAN dalam menyediakan listrik ramah lingkungan.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Yudo Dwinanda Priaadi mengatakan saat ini ada beberapa kompetisi di Negara-Negara anggota ASEAN diantaranya yaitu bersaing dan berkolaborasi dalam mengadopsi teknologi energi terbarukan.
"Saat ini pemerintah berupaya meningkatkan efisiensi energi, dan mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan demi tercapainya percepatan transformasi menuju ekonomi rendah karbon, mengurangi emisi gas rumah kaca dan menciptakan inovasi untuk mendukung keberlanjutan energi dan lingkungan di Indonesia," jelas Yudo dalam keterangan tertulis, Rabu, 1 November 2023.
Baca juga: Sayonara Emisi Karbon |
Akselerasi transisi energi
Sementara itu, Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, dalam mengakselerasi transisi energi di Tanah Air pihaknya akan terus dilaksanakan dengan baik dan berkelanjutan.“Untuk mewujudkan misi tersebut, kami terus memastikan operasional bisnis kami terus berkelanjutan, termasuk implementasi aspirasi transformasi hijau,” kata Edwin.
Saat ini PLN IP tengah mengembangkan potensi Energi baru Terbarukan di Tanah Air, mulai dari proyek Hijaunesia, Hydronesia maupun kerjasama dengan beberapa pihak dalam upayanya mengakselerasi Transisi Energi.
PLN IP juga melakukan berbagai terobosan dan inovasi untuk mendorong dekarbonasi dari sejumlah pembangkit listrik seperti penerapan cofiring di pembangkit listrik tenaga uap. Pada ajang Subroto Award 2023 PLN IP pun menyabet 4 Penghargaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News