Kondisi ini menjadi kesempatan ideal untuk melakukan perbaikan dengan beragam kreativitas untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dalam hal perhotelan.
Chief Executive Officer dan Co-Founder Topotels Hotels & Resorts, Yonto Wongso mengatakan Topotels tertarik untuk mengembankan bisnis baik di dalam dan luar negeri untuk pengelolaan manajemen hotel.
| baca juga: Pemilu 2024, Investor Properti Wait & See | 
"Dengan pengalaman lebih dari satu dekade dalam mengelola berbagai hotel skala menengah hingga budget hotel, kami tak hanya dipercaya di dalam negeri, akan tetapi juga dipercaya dan terlibat langsung mengelola industri properti dan perhotelan luar negari. Dalam lima tahun kedepan target ekspansi lami adalah memperluas jangkauan ke berbagai wilayah di Indonesia dan Asia Tenggara," jelas dia dikutip dari Media Indonesia, Kamis, 21 Desember 2023.
Untuk di kawasan Asia Tenggara, Topotels sudah menjalin kerja sama di luar negeri, seperti di Malaysia dengan pengelolaan Bella Vista Waterfront Langkawi dan Bella Vista Express Langkawi. Di Thailand, Topotels juga terlibat dalam pengelolaan Bella Vista Beach Resort Koh Lie Peh.
Dia pun menuturkan Topotels menandatangani kerja sama hotel management dengan beberapa hotel seperti Ayola Signature Ocarina Batam, The Caza Boutique Resort, serta Hotel Ayola Kediri. Selain itu, Topotels juga berperan sebagai mitra yang langsung ditunjuk oleh pemilik hotel seperti untuk Ramada Encore Seminyak Bali.
"Kami menargetkan pertumbuhan dan perkembangan tingkat nasional, regional, dan internasional dengan terus melihat berbagai potensi untuk menyasar kerja sama, kemitraan, dan kolaborasi dalam proyek-proyek hotel di kota besar kedua dan ketiga," jelas dia.
Topotels telah berdiri sejak 2012 sebagai hotel manajemen yang beroperasi di berbagai wilayah di Indonesia, Malaysia dan Thailand hingga telah mengembangkan lebih dari 26 hotel dan 4000 kamar dengan cakupan budget hotel hingga bintang 4. Topotels memiliki beberapa brand hotel yaitu Ayola Signature, Ayola, Ayola Express, Managed by Topotels, Renotel, dan Odua.
Proyeksi ekonomi Asia Tenggara
ADB dalam laporan Asia terbarunya, dilansir Strait Times, Rabu, 19 Juli 2023 menuturkan pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara diperkirakan akan meningkat menjadi 4,9 persen pada 2024, revisi turun dari proyeksi ADB sebelumnya sebesar lima persen, karena permintaan global yang lebih lemah untuk ekspor manufaktur telah memperlambat pertumbuhan bahkan ketika permintaan domestik tetap utuh.Proyeksi pertumbuhan tahun ini untuk Singapura dan Vietnam telah direvisi turun karena permintaan eksternal yang lebih lemah membebani output manufaktur. Sementara itu, prediksi Thailand dinaikkan, sedangkan Indonesia, Malaysia, dan Filipina tidak berubah.
Prospek pertumbuhan Asia Tenggara untuk 2023 berada tepat di bawah proyeksi keseluruhan untuk negara berkembang Asia, dan ekonomi diharapkan tumbuh sebesar 4,8 persen. Negara berkembang Asia mengacu pada 46 anggota ADB, yang terbentang dari Kepulauan Cook di Pasifik hingga Kazakhstan di Asia Tengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
                    Google News
                
             Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id