Kepala BP2MI Benny Rhamdani bersama rombongan diterima langsung oleh JICWELS dan Japan Foundation saat kunjungan kerja ke Jepang. Foto: dok BP2MI.
Kepala BP2MI Benny Rhamdani bersama rombongan diterima langsung oleh JICWELS dan Japan Foundation saat kunjungan kerja ke Jepang. Foto: dok BP2MI.

Bawa 4 Isu Penting, BP2MI Minta Tambahan Kuota Penempatan PMI di Jepang

Ade Hapsari Lestarini • 12 Oktober 2023 10:41
Tokyo: Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) membawa empat isu penting ke JICWELS dan Japan Foundation sebagai stakeholders dalam penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) melalui skema Government to Government (G to G) ke Jepang.
 
Kepala BP2MI Benny Rhamdani bersama rombongan diterima langsung oleh JICWELS saat kunjungan kerja dalam rangka penguatan tata kelola penempatan dan pelindungan PMI. Menurut Benny, BP2MI membawa empat isu penting yang akan disampaikan.
 
Pertama, meminta JICWELS untuk menambah kuota bagi PMI di Jepang, khususnya careworker atau perawat lansia. Kedua, hal penting untuk dipertimbangkan adalah persyaratan pengalaman dua tahun setelah memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) bagi jabatan nurse atau perawat, yang dirasa terlalu berat.

"Mengapa kuota nurse sulit tercapai, menurut kami karena persyaratan yang cukup sulit dipenuhi oleh calon pekerja migran kami, sehingga mungkin bisa untuk diturunkan persyaratannya," ungkap Benny, dalam keterangan resmi, Kamis, 12 Oktober 2023.
 
 
Baca juga: Mau Kerja di Luar Negeri? Patuhi Dulu Prosedurnya!

 
Ketiga, BP2MI mengusulkan untuk dipertimbangkan perubahan pola kuota penempatan nurse dan careworker. Akibat kuota nurse sulit dipenuhi, sehingga tidak dapat terpenuhi, maka calon Pekerja Migran Indonesia dapat mengisinya pada jabatan careworker.
 
Keempat, mengusulkan perluasan tempat pelatihan bahasa dan lokasi tes wawancara. Indonesia adalah negara kepulauan, jika pelaksanaan wawancara hanya di Jakarta, tentu memberikan kesulitan kepada calon Pekerja Migran Indonesia yang berada di luar kota, karena harus mengeluarkan biaya yang tidak kecil.
 
"Paling tidak ada tiga lokasi baru yang kami usulkan sebagai tempat pelatihan bahasa dan interview test. Ketiga lokasi tersebut mewakili masing-masing region, seperti wilayah barat dilaksanakan di Surabaya, wilayah timur di Manado, dan wilayah tengah di Medan," jelas Benny.
 

Respons Jepang terhadap usulan BP2MI


Merespons BP2MI, International Operations Section I Japan Foundation Noguchi Yuko merasa usulan perluasan tempat pelatihan bahasa dan tes wawancara agak sulit diubah dalam waktu dekat.
 
"Apabila jumlah tempat pelatihan diperluas, berarti JICWELS harus meminta Pemerintah Jepang anggaran yang lebih tinggi lagi," jelas dia.
 
Managing Director JICWELS, Kataoka Yoshikazu menyarankan Indonesia untuk berdiskusi di tingkat pemerintah. Pada 20 November 2023, akan diselenggarakan pertemuan dengan Komite EPA. Pihaknya menyarankan pihak Indonesia menjadikan usulan tersebut dijadikan topik pertemuan, sehingga dapat didiskusikan bersama.
 
Kataoka Yoshikazu mengungkapkan, penerimaan perawat dan careworker di bawah kerangka IJEPA yang dimulai sejak 2008 ini telah banyak menerima Pekerja Migran Indonesia. Respons para pemberi kerja sangat baik terhadap kinerja Pekerja Migran Indonesia.
 
"Kami telah menerima berbagai feedback dari instansi medis yang mempekerjakan Pekerja Migran Indonesia, calon perawat dari Indonesia bekerja dengan keras, berani, dan baik hati, sehingga mereka puas dengan kinerja dari Pekerja Migran Indonesia," ujar Kataoka.
 
Kataoka juga menjelaskan, pada ujian nasional yang dilakukan pada Maret 2023 ini, tingkat kelulusan untuk Pekerja Migran Indonesia pada jabatan careworker sebesar 67,3 persen. "Angka ini merupakan yang tertinggi dalam sejarah. Begitu pula dengan tingkat kelulusan pada jabatan nurse juga cukup tinggi," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan