Ilustrasi belanja online. Foto: Unplash
Ilustrasi belanja online. Foto: Unplash

YouGov Ungkap Rahasia Konsumen Indonesia Bertahan di Tengah Harga Melonjak

Annisa ayu artanti • 14 Agustus 2025 10:33
Jakarta: Konsumen Indonesia kini semakin cermat, pintar, dan penuh strategi dalam berbelanja kebutuhan sehari-hari. 
 
Laporan terbaru YouGov mengungkap, meski tren ini sejalan dengan pola belanja di Asia Pasifik, masyarakat Indonesia punya ciri khas tersendiri yakni lebih peduli pada kebersihan toko, kelengkapan variasi produk, dan cenderung memilih minimarket ketimbang supermarket besar.

Harga naik, konsumen makin cermat

Dalam riset bertajuk “The Rise of Value Shoppers: APAC Grocery Retail 2025” yang dikutip Medcom.id, Rabu, 13 Agustus 2025 membandingkan kebiasaan belanja di Indonesia, Singapura, Hong Kong, Australia, dan Thailand.
 
Hasilnya, kenaikan harga membuat konsumen di seluruh wilayah makin fokus pada nilai yang didapat dari setiap belanja. 

Di Indonesia, hal ini berpadu dengan kebiasaan memilih tempat belanja yang praktis dan mudah dijangkau.
 
Baca juga: Konsumen Indonesia Makin Melek Kesehatan di Tengah Tekanan Ekonomi

Belanja hemat ala digital savvy

Konsumen Indonesia kini mengandalkan teknologi untuk berburu hemat.
 
“Konsumen Indonesia semakin aktif memanfaatkan kanal digital untuk berbelanja kebutuhan pokok dan sehari-hari, mengikuti arah perkembangan di kawasan Asia Pasifik,” ujar General Manager YouGov Indonesia & India, Edward Hutasoit.
 
“Mereka semakin cerdas, terhubung secara digital, dan terus membandingkan harga. Oleh karena itu, pelaku usaha harus selalu memperjuangkan loyalitas konsumen," ungkap dia.
 
Beberapa kebiasaan digital konsumen Indonesia adalah sebanyak 63 persen memakai aplikasi supermarket untuk mencari promo atau diskon, 58 persen menggunakan situs/aplikasi pembanding harga, sebanyak 77 persen melihat iklan produk lewat media sosial. 
 
Lalu, sebanyak 71 persen hanya membeli barang yang benar-benar dibutuhkan. Kemudian 59 persen selalu membuat daftar belanja sebelum berangkat.

Loyalitas tipis, sensitif harga

Saat harga naik, kategori belanja yang paling banyak dipangkas konsumen Indonesia antara lain makanan instan (34 persen), camilan kemasan (33 persen), dan daging atau telur (22 persen).
 
Pola ini menunjukkan konsumen cepat memangkas pengeluaran di barang non-esensial, lalu mengalihkan anggaran ke kebutuhan utama. 
 
Menariknya, 45 persen responden mengaku merasa bersalah jika membeli camilan yang tidak direncanakan.

Bukan sekadar harga

Meski harga menjadi faktor nomor satu (59 persne), konsumen juga mempertimbangkan variasi produk, kebersihan & tata letak toko, tempat belanja
 
“Laporan ini menegaskan pentingnya memahami perilaku konsumen secara nyata. Strategi ritel, harga, dan pemasaran yang disesuaikan dengan kondisi lokal akan membuat pelaku usaha tetap relevan dan kompetitif,” tutup Edward.
 
Riset ini dilakukan secara daring pada 25 Maret–6 April 2025 melalui YouGov Surveys: Serviced, melibatkan 2.018 responden dewasa (18+) di Indonesia, sebagai bagian dari total 7.252 responden di lima pasar Asia Pasifik.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan