Ilustrasi. Foto: MI/Arya Manggala
Ilustrasi. Foto: MI/Arya Manggala

5 Strategi untuk Pengusaha Jaga Performa Perusahaan di Masa Resesi

Nia Deviyana • 16 September 2020 14:01
Jakarta: Pandemi covid-19 memberi tekanan pada ekonomi. Beberapa sektor, termasuk elektronik terkena imbasnya yang berujung kepada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
 
Buruknya iklim usaha saat ini, menurut Founder perusahaan aksesori handphone JETE Jhonny Thio Doran, harus disikapi dengan kepala dingin. Apalagi jika nanti ekonomi sampai resesi.
 
Pria yang akrab disapa Jhonny itu menilai resesi ekonomi menyimpan banyak pelajaran berharga bagi para pengusaha.

"Saya yakin kita semua dihadapi masalah untuk bisa tumbuh menjadi lebih besar, yang artinya naik kelas," ungkap Jhonny melalui keterangan resminya, Rabu, 16 September 2020.
 
JETE masih percaya bahwa aksesori ponsel merupakan kebutuhan penting untuk semua orang. JETE, kata Jhonny, bertujuan untuk menjadi pintar, profesional, dapat dipercaya dengan terus berinovasi, mempertahankan hubungan baik, dan menjalin kepercayaan dengan pelanggan.
 
Adapun menurut Jhonny ada banyak hal yang dapat dilakukan seorang pemimpin untuk dapat membawa perusahaannya tetap tumbuh selama masa resesi, yakni:
 
1. Libatkan dan jujur pada tim
 
Dirinya meyakini pentingnya seluruh anggota tim untuk mengetahui kondisi terkini perusahaan. Tujuannya agar tumbuh empati dari seluruh anggota tim serta membantu menyusun strategi dan solusi dalam menghadapi resesi.
 
"Saat awal terjadi pandemi, saya mengumpulkan seluruh leader di masing-masing divisi, dan saat itu saya sampai menangis menceritakan kondisi perusahaan sekaligus prediksi ekonomi Indonesia akibat pandemi ini," ungkap Johnny.
 
"Kejujuran akan mendatangkan banyak perubahan positif dan semangat dalam tim," tambahnya.
 
2. Jaga motivasi tim
 
Motivasi sangat mudah goyah ketika kondisi pasar dan ekonomi lesu. Target serta pertumbuhan perusahaan akan sulit dicapai bila motivasi tim menghilang.
 
Baginya, motivasi sudah menjadi budaya, dan saling memotivasi adalah tradisi yang selalu ditanamkan kepada seluruh tim.
 
"Khusus di pandemi ini, saya melakukan pertemuan dengan tim setiap hari, khususnya tim sales (penjualan) dan terus berusaha memotivasi mereka bahwa pandemi ini akan membawa mereka semua naik kelas ke level yang lebih baik," jelas Jhonny.
 

 
3. Pelajari perubahan pasar dan lakukan penyesuaian
 
Kondisi sebelum dan saat pandemi tidaklah sama. Namun kenyataannya, banyak pengusaha yang justru tidak melakukan perubahan.
 
"Ingat selalu hukum perubahan, bahwa cara yang sama hanya akan memberikan hasil yang sama. Bila ingin hasil yang berbeda, maka caranya harus berbeda," papar Jhonny.
 
Oleh karena itu, dirinya menekankan agar para pengusaha dapat melakukan perubahan secepat mungkin dengan mempelajari perubahan perilaku pelanggan.
 
Perubahan tersebut dibuktikannya lewat peralihan strategi penjualan produk JETE yang semula dilakukan secara konvensional, yakni gerai dan toko beralih menjadi online.
 
Strategi itu dipilih Jhonny lantaran  merujuk pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang berujung kepada perubahan kebiasaan belanja masyarakat.
 
"Akibat PSBB dan pandemi, kami harus melakukan shifting (peralihan) ke online market. Oleh karena itu, kami banyak melakukan improvisasi dan investasi yang besar di bidang digital marketing dan online sales," jelasnya.
 
Terkait hal tersebut, pihaknya justru membuka lowongan pekerjaan untuk memasarkan produk secara online di tengah banyaknya perusahaan yang melakukan PHK Massal.
 
4. Pelajari hal baru dan berinovasi
 
Pandemi covid-19 membatasi ruang gerak serta membatalkan banyak agenda rutin perusahaan. Hasilnya, pegawai pun santai dengan waktu luang yang banyak.
 
"Jangan biarkan kita bertambah santai, tetap jaga agar kita tetap sibuk, bahkan lebih sibuk daripada sebelum pandemi," ungkap Jhonny.
 
Waktu luang selama lockdown itu disampaikan Jhonny bisa diisi dengan mempelajari skill baru.
 
5. Jangan ragu lakukan peningkatan
 
Seiring dengan kebijakan bekerja di rumah sebagai upaya mencegah penyebaran covid-19, sebagian besar perusahaan memasuki masa vakum. Namun, masa tersebut menurutnya merupakan peluang besar untuk menyalip para kompetitor.
 
Sehingga dapat diartikan tingkat kompetitif antar perusahaan sangat tinggi.
 
"Jadi kapan saat nya kita bisa menyalip dan memenangkan kompetisi? Ya Sekarang," tegas Jhonny.
 
"Di perusahaan, saya menaikkan budget iklan dan biaya investasi di strategi digital hingga lima kali lipat. Kami bahkan menggodok dan mengeluarkan brand baru yang fokus di bidang gaming, yaitu JETE X," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DEV)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan