CEO sekaligus pendiri Kopi Kenangan Edward Tirtanata mengaku bangga bisa diguyur dana oleh selebriti ternama dunia. Itu berarti, investor global percaya terhadap keberlangsungan bisnis produk makanan dan minuman Indonesia.
"Pada akhirnya, siapa pun investornya, jika Anda memiliki fundamental yang baik dalam bisnis Anda, Anda dapat menarik hampir semua orang yang mau berinvestasi," ucap Tirtanata, dikutip dari Thestar.com, Selasa, 21 Februari 2023.
Ekspansi bisnis ke luar negeri
Kopi Kenangan yang memiliki lebih dari 880 gerai di Indonesia terus berekspansi. Pada Oktober 2022, Kopi Kenangan membuka gerai luar negeri pertamanya di Mal Suria KLCC, Kuala Lumpur, Malaysia. Pada hari kedua operasinya, Kopi Kenangan bahkan berhasil menjual lebih dari 1.440 produknya.
Kopi Kenangan kini memiliki lima gerai di Malaysia, dan akan dibuka sejumlah gerai di 10 lokasi di Negeri Jiran tersebut. Tirtanata pun berencana memperluas ekspansi bisnis Kopi Kenangan ke Singapura, Filipina, dan Thailand.
Perusahaan juga telah mulai menjual versi kemasan di minimarket dan supermarket. Ini sebagai upaya dalam rangka untuk masuk ke segmen pasar barang konsumen yang bergerak cepat.
Baca juga: Racikan Kopi Kenangan Tetap Hits saat Bisnis Kopi Kekinian Menjamur |
Konsep grab and go
Tirtanata mengatakan, pelanggan merupakan hal yang paling utama dalam bisnisnya dan memprioritaskan untuk menjaga agar harga produk-produknya tetap terjangkau. Hampir 55 persen gerai Kopi Kenangan pun kini berada di kawasan permukiman, hanya sedikit yang berada di kawasan komersial.
Tidak seperti di banyak kedai kopi lainnya di Indonesia, Tirtanata dan timnya fokus menerapkan konsep grab and go di gerai mereka. Sekitar 90 persen gerai Kopi Kenangan tidak memiliki tempat duduk, sebagian besar berupa warung kecil atau bahkan peti kemas kargo bekas.
"Dengan cara ini, perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya lebih banyak untuk staf, koneksi Wi-Fi, atau perabot bagus. Dengan demikian dapat menjaga harga minuman tetap rendah," tuturnya.
Namun begitu, hal ini tidak bukan berarti membuat sang owner lepas tangan terhadap kualitas produknya. Malahan, Tirtanata secara pribadi terlibat dalam pengembangan produk baru, dan mencicipi barang sebelum dipasarkan.
Karena hal itu, Tirtanata kini tidak hanya meminum tiga cangkir kopi sehari. Berat badannya pun bertambah sejak dia memulai bisnisnya, karena harus mencoba begitu banyak 'eksperimen' oleh timnya.
"Saya sekarang jadi minum lebih banyak kopi dan minuman kekinian. Itu jadi tidak membantu diet saya," ucap Tirtanata terkekeh.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News