Kepala BP Batam Muhammad Rudi. FOTO: ANTARA/Yude
Kepala BP Batam Muhammad Rudi. FOTO: ANTARA/Yude

Hadapi Ancaman Resesi Global, BP Batam: Wisata Jawabannya!

Antara • 26 Oktober 2022 15:58
Batam: Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Muhammad Rudi mengatakan bidang pariwisata menjadi solusi untuk menghadapi gangguan ekspor ke luar negeri akibat adanya potensi resesi global yang diprediksi terjadi di 2023.
 
"Kalau industri ada masalah, wisata kami hidupkan. Kalau orderan berkurang, berarti pekerja banyak yang akan menganggur maka wisata jawabannya,” kata Rudi, di Batam Kepulauan Riau, Rabu, dilansir dari Antara, Rabu, 26 Oktober 2022.
 
Untuk itu pihaknya kini tengah menggesa beberapa pengerjaan infrastruktur untuk menumbuhkan pariwisata di Batam. “Makanya saat ini kami sedang menggesa perluasan pembangunan bandara, perluasan pembangunan pelabuhan, dan perluasan jalan. Semua sudah disiapkan,” ucapnya.

Namun, lanjut Rudi, Indonesia diperkirakan aman dari ancaman resesi dari apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo kepadanya. "Kami sudah dipanggil Pak Presiden beberapa kali. Beliau menyampaikan bahwa Indonesia tidak termasuk negara yang mengalami resesi global," tegasnya.
Baca: Airlangga: Neraca Dagang RI Berpotensi Surplus USD60 Miliar di 2022

"Presiden juga sudah memerintah kami, seluruh uang-uang yang ada harus digunakan agar masyarakat dapat merasakan, gunanya juga untuk menekan inflasi. Bukan dihibahkan tapi berbentuk kegiatan,” ujarnya.
 
Dalam beberapa pekan terakhir Indonesia sedang dibayangi kabar potensi resesi global yang cepat atau lambat akan datang dan itu harus dihadapi.
 
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memprediksi resesi global akan mulai terjadi pada 2023, yang disebabkan adanya kenaikan suku bunga acuan secara agresif oleh bank sentral di berbagai negara guna meredam laju inflasi.
 
Resesi secara sederhana diartikan sebagai suatu keadaan dimana perekonomian suatu negara sedang memburuk. Hal tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang kurang baik, produk domestik bruto yang negatif, dan peningkatan jumlah pengangguran.
 
Kondisi tersebut akan menimbulkan pelemahan kemampuan daya beli masyarakat akibat ketimpangan antara penghasilan yang menurun dan pengeluaran yang tinggi. Keadaan ekonomi yang tidak stabil dalam kurun waktu yang lama juga akan memberi dampak pada kenaikan harga kebutuhan bahan pokok dan naiknya angka kemiskinan.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan