Tercatat sebanyak 502 titik BBM Satu Harga disediakan, 248 ribu lebih Pangkalan LPG Subsidi 3 Kg, 10 Tangki BBM dan Tangki LPG baru di Indonesia Timur, dan lebih dari 100 Fuel dan LPG Terminal.
Lalu sebanyak 72 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) termasuk di bandara perintis, 407 SPBU Nelayan, 55 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bunker (SPBB) bagi moda transportasi penyeberangan danau dan laut, dan lebih dari 6.300 SPBU reguler dioperasikan.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan menjelaskan, selama 27 tahun, Pertamina Patra Niaga memiliki peran penting dalam melayani dan mendistribusikan energi bagi masyarakat serta bagi mitra strategisnya di seluruh Indonesia.
“Pertamina Patra Niaga adalah solusi energi sekaligus mitra dekarbonisasi bagi seluruh konsumennya. Kami akan terus mengambil peran strategis dalam distribusi energi,” jelas Riva dalam keterangan tertulis, Rabu, 28 Februari 2024.
Baca juga: Cara Pertamina Patra Niaga Kurangi Emisi hingga 1,58 Juta Ton CO2 |
Energi berkelanjutan
Selain memenuhi kebutuhan energi, Riva menjelaskan, pihaknya juga berinovasi mengembangkan produk serta layanan untuk menyambut berubahnya pola kebutuhan energi yang mengedepankan aspek sustainability.Selain produk berkualitas tinggi seperti Pertamax Turbo dan Perta Dex, lalu untuk mitra industri ada Very Low Sulfur Fuel Oil (VLSFO), pemanfaatan bahan bakar nabati atau biofuel seperti Solar B35, Pertamax Green 95, dan Sustainable Aviation Fuel akan terus dikembangkan.
Di sisi lain, infrastruktur seperti Green Energy Station (GES) akan digenjot hingga 500 titik dioperasikan di 2024, sekaligus dengan perluasan layanan Battery Swapping Station dan Charging Station.
“Meski saat ini masih dominan energi fosil, kami berkomitmen secara berkelanjutan mempersiapkan produk dan layanan disaat makin cepatnya proses transisi energi di Indonesia berjalan. Ini adalah langkah awal kami berperan sebagai solusi dekarbonisasi,” jelas Riva.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News