“Meskipun Pertamina Patra Niaga merupakan perusahaan energi yang saat ini masih dominan menyediakan energi fosil, kami memiliki komitmen untuk berkontribusi terhadap penurunan emisi lewat berbagai cara," kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, Rabu, 7 Februari 2024.
Untuk masyarakat dan industri, dia mengatakan pihaknya telah menyediakan bahan bakar lebih ramah lingkungan.
"Kami juga hadir sebagai partner dekarbonisasi untuk mitra bisnis, lalu ada juga upaya mandiri dari lini operasional kami,” ucap Riva.
Baca juga: Kurangi Emisi, Pertamina Jajaki Kerja Sama Pengembangan Rig-to-CCS dengan Perusahaan Korsel |
Riva membeberkan, penurunan emisi terbesar bersumber dari pemanfaatan bahan bakar nabati atau biofuel, terutama penyaluran Biosolar B35 yang berkontribusi mengurangi emisi mencapai 1,57 juta ton CO2eq.
Sekitar 5.800 ton CO2eq lainnya bersumber dari penggunaan PLTS pada lokasi kerja dan gedung perkantoran, PLTS di SPBU Green Energy Station (GES), penurunan emisi dari penukaran baterai motor listrik atau Battery Swapping Station, dan program efisiensi, seperti efisiensi energi, efisiensi air, dan program reduksi emisi lainnya.
"Ke depan kami akan terus aktif melanjutkan dan mengembangkan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, upaya lain dari efisiensi juga akan terus ditingkatkan,” lanjut Riva.
Dengan hasil pengurangan emisi yang signifikan, lanjut dia, pemanfaatan biofuel menjadi salah satu langkah besar dalam mengurangi emisi yang akan dilanjutkan dan diperluas di tahun 2024.
Pertamax Green 95 juga akan mengurangi emisi
Di tahun ini, harapannya selain Biosolar B35, Pertamax Green 95 juga akan mengurangi emisi cukup besar.Selain biofuel, Pertamina Patra Niaga juga terus mendorong distribusi bahan bakar rendah sulfur, misalnya penggunaan Pertamax Turbo dan Perta Dex yang kandungan sulfurnya sudah dibawah 50 ppm, setara EURO4.
Lalu untuk mitra industri, Pertamina Patra Niaga juga menyalurkan Very Low Sulfur Fuel Oil (VLSFO) yang memiliki kandungan sulfur maksimum 0,5 persen yang sudah sesuai standar untuk pelayaran internasional.
"Harapannya, langkah ini menjadi peran kami dalam mencapai cita-cita Indonesia Net Zero Emission 2060,” jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News