Ilustrasi aktivitas pekerja di pabrik pembuatan pompa pembangkit listrik - - Foto: dok MI.
Ilustrasi aktivitas pekerja di pabrik pembuatan pompa pembangkit listrik - - Foto: dok MI.

Deretan Ketakutan Menperin di 2024 yang Bisa Bikin Industri RI Makin Amburadul

Husen Miftahudin • 29 Desember 2023 15:35
Jakarta: Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan kekhawatirannya terhadap kinerja industri dalam negeri yang bisa semakin amburadul di tahun depan. Ia pun memberikan kekhawatirannya tersebut, yang diidentifikasi sebagai kendala dan tantangan akibat dampak geoekonomi dan geopolitik.
 
"Pertama, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan melambat akibat melemahnya pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan negara-negara Eropa, sehingga permintaan global akan turut melemah dan permintaan terhadap produk ikut menurun," ucap Agus pada Silaturahmi Media Akhir 2023, dikutip Jumat, 29 Desember 2023.
 
Kedua, lanjut dia, akan terjadinya depresiasi nilai tukar akibat kebijakan moneter di negara maju untuk menekan inflasi dengan menaikkan tingkat suku bunga.

Ketiga, apabila konflik Ukraina-Rusia dan Palestina-Israel berkepanjangan, akan dapat mengganggu stabilitas kawasan sehingga memicu kenaikan harga komoditas, pangan, dan energi.
 
Selanjutnya, yang keempat, pelaksanaan pemilu di satu sisi memberikan dampak positif bagi industri nasional. Namun di sisi lain terdapat kemungkinan investor mengambil posisi wait and see sambil menunggu dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden yang definitif.
 
"Namun demikian, kami tetap optimistis menghadapi 2024. Seiring dengan harapan membaiknya kondisi global dan perekonomian nasional, kami memperkirakan pertumbuhan industri pengolahan nonmigas 2023 sebesar 4,81 persen dan target 2024 sebesar 5,80 persen," tutur dia.
 
Sejalan dengan sasaran tersebut, kontribusi industri pengolahan nonmigas pada 2023 diproyeksi sebesar 16,91 persen, dan target pada tahun depan mencapai 17,90 persen.
 
"Sedangkan nilai ekspor industri pengolahan nonmigas diperkirakan pada 2023 berada di angka USD186,40 miliar, dan pada 2024 ditargetkan mencapai USD193,4 miliar," sebut Agus.
 
Sementara itu, nilai investasi industri pengolahan nonmigas diperkirakan mencapai Rp571,47 triliun pada 2023, dan target di 2024 akan mencapai Rp630,57 triliun. "Sedangkan penyerapan tenaga kerja industri pengolahan nonmigas akan mencapai 20,33 juta orang pada 2024," beber dia.
 
Baca juga: Menperin 'Jengah' Kondisi Industri RI Disebut Alami Deindustrialisasi
 

Gulirkan program prioritas


Guna mencapai target-target tersebut, Menperin menyatakan, pihaknya siap menggulirkan beberapa program prioritas pada 2024. Misalnya, program restrukturisasi mesin dan/atau peralatan kepada industri pengolahan kayu, makanan dan minuman, tekstil, serta kepada para pelaku industri kecil menengah.
 
Selain itu, melanjutkan hilirisasi sumber daya alam di tiga sektor, yakni industri berbasis agro, industri berbasis bahan tambang dan mineral, serta industri berbasis migas dan batu bara.
 
Berikutnya, untuk mendukung kebijakan green economy serta dekarbonisasi sektor industri, Kemenperin terus berupaya memacu pembangunan industri hijau untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan.
 
"Kemenperin juga akan memperkuat penumbuhan dan pengembangan IKM (Industri Kecil Menengah) startup berbasis teknologi," jelas dia.
 
Ada pula pemberian fasilitasi sertifikasi secara gratis kepada perusahaan industri dalam negeri melalui Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (PPDN), antara lain sektor alat kesehatan, alat dan mesin pertanian, farmasi, permesinan, elektronika dan telematika, logam, kelistrikan, kimia, pupuk, otomotif dan komponennya, keramik, semen, serta tekstil.
 
Kemenperin juga terus mendorong berkembangnya ekosistem halal dan memperkuat daya saing produk nasional melalui Program Fasilitasi dan Pembinaan Industri Halal.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan