Ilustrasi beras. Foto: Istimewa
Ilustrasi beras. Foto: Istimewa

Demurrage Impor Beras Mencuat, Ketahanan Pangan Gagal Diwujudkan

Media Indonesia.com • 08 Agustus 2024 10:02
Jakarta: Persoalan demurrage impor beras dinilai sebagai bukti Bapanas dan Bulog gagal mewujudkan ketahanan pangan nasional. Hal ini juga ditunjukkan dengan harga beras yang semakin mahal dan nilai impor naik hingga mencapai 6 juta ton di 2024.
 
“Saya katakan (karena demurrage) pemerintah Jokowi (Presiden Joko Widodo) gagal. Sejak awal dia pemerintah kan bilang mau stop impor beras, kenapa sekarang di akhir masa jabatannya, menjadi impor beras terakhir. Tahun ini (impor beras) mencapai 6 juta ton,” kata Ketua Umum Serikat Petani Indonesia Hendry Saragih, Jakarta, Kamis, 8 Agustus 2024.
 
Hendry meyakini pasca mencuatnya demurrage sebesar Rp294,5 miliar, sebaiknya jangan lagi melakukan impor beras. Terlebih, kata Hendry, setiap pemerintah melakukan impor beras selalu menimbulkan persoalan panjang.

“Ya kalau kita, yang pasti, impor beras tidak perlu ada. Karena persoalan impor inikan panjang (seperti demurrage),”  tegas dia.
 
Baca Juga: KPK Disebut Tengah Dalami Data Persoalan Demurrage Impor Beras

Hendry mengatakan daripada terus melakukan impor beras, pemerintah sebaiknya dapat fokus menyerap gabah petani. Impor beras dinilai sangat merugikan petani Indonesia.
 
“Mendatangkan beras dari luar negeri, potensi untuk masalah administrasi, kualitas, tentunya merugikan ekonomi nasional, baik petani maupun devisa negara. Lebih baik fokus pada penyerapan gabah,” ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan