Industri pertanian. Foto : Mi/Ramdani.
Industri pertanian. Foto : Mi/Ramdani.

Sektor Pertanian Bersiap Hadapi Ancaman Resesi Global

Antara • 05 Januari 2023 16:54
Palu: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah memperkuat sektor pertanian sebagai langkah antisipasi menghadapi ancaman resesi secara global yang melanda dunia.
 
baca juga: Sektor Pertanian Makin Terhimpit Gara-gara Orang Banyak Tinggal di Kota

"Pertanian salah satu sektor yang esensial, sehingga harus dikokohkan supaya ketika sewaktu-waktu terjadi ancaman ini, maka kita sudah siap menghadapinya," kata Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Rusdy Mastura, dikutip dari Antara, Kamis, 5 Januari 2023.
 
Ia menjelaskan Sulteng masih memiliki cadangan lahan pertanian 187 ribu hektare (ha) untuk ditanami tanaman pangan dan hortikultura. Bahkan, kata dia, bila terjadi kondisi terparah dan beras mengalami kemerosotan, masyarakat disarankan tanam  jagung sebagai pangan alternatif.
 
"Kita tidak perlu khawatir berlebihan terhadap ancaman ini. Oleh karena itu potensi yang ada di daerah manfaatkan semaksimal mungkin supaya memberikan hasil yang baik ke depan," ujar Rusdy.
 
Ia memaparkan berbagai prestasi yang dicapai Sulteng pada 2022 di antaranya pertumbuhan ekonomi 11,7 persen dan masuk jajaran daerah terbaik secara nasional, kemudian pertumbuhan investasi dari Rp20 triliun menjadi Rp71 triliun, dan gini rasio tergolong rendah di angka 0,32, termasuk penanggulangan kemiskinan dapat ditekan satu persen dari 12,8 persen menjadi 11 persen.
 
"Meskipun tahun ini ancaman perekonomian global bergejolak, kami tetap berupaya mempertahankan prestasi yang sudah diraih. Berbicara soal resesi tentu memengaruhi semua sektor, maka kami dengan berbagai sumber daya yang ada berupaya menjaga stabilitas pangan daerah," tutur Rusdy.
 
Lebih lanjut ia menjelaskan sejumlah komoditas pangan Sulteng juga mengalami surplus, diantaranya produksi beras mencapai 450.548 ton dari 771.525 ton Gabah Kering Giling (GKG) yang telah terkonversi dengan tingkat kebutuhan konsumsi beras 363.838 ton.
 
Dari produksi tersebut, beras mengalami kelebihan 86.710 ton. Selain itu produksi komoditas jagung juga melimpah sebanyak 482.117 ton dengan tingkat konsumsi 7.092 ton, atau surplus 475.025 ton.
 
"Artinya, petani lokal masih mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Sulteng, dan produksi ini harus dijaga. Tentu pemerintah melakukan intervensi terhadap petani melalui berbagai program bantuan guna meningkatkan produktivitas pertanian," kata Rusdy.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan