Pasalnya, belum banyak pemerintah daerah yang berani melakukan lompatan dan keluar dari kebiasaan selama ini.
"Sehingga apa yang telah diinisiasi oleh bupati beserta jajarannya di sini bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lainnya di Indonesia," kata Luhut dalam sambutannya diwakili Deputi Bidang Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Nani Hendiarti dikutip Rabu, 7 September 2022.
Baca juga: T20 Bahas Rekomendasi untuk KTT G20 |
Menurut Luhut, melalui inovasi dan transformasi digitalisasi ini Kabupaten Sumedang berhasil menurunkan prevalensi stunting hingga 50 persen di 2021 dan meningkatkan kinerja pemerintah daerah dari rangking 28 ke rangking satu di Jawa Barat. Ia meminta capaian dari langkah transformasi itu harus konsisten dijalankan.
"Pemanfaatan teknologi digital dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligent) saat ini memang telah menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindarkan. Kita harus menyiapkan sumber daya manusia (SDM) serta infrastrukturnya. Digitalisasi berlangsung tidak terbatas pada optimalisasi peran ASN, namun juga penajaman proses pembangunan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, dan proses knowledge management," ujarnya.
Lebih lanjut, Luhut menjelaskan dampak dari berbagai kebijakan inovatif dengan memanfaatkan digitalisasi akan dirasakan langsung. Terobosan ini, menurutnya juga akan mendapatkan kepercayaan dari rakyat dan berbagai stakeholders sehingga mendorong lahirnya partisipasi serta kolaborasi di tingkat daerah hingga desa.
"Saya juga mengapresiasi program penguatan SDM melalui inisiatif Happy Digital Talent Development Program yang digagas oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama dengan Unity in Diversity," ucapnya.
Program tersebut, kata Luhut, telah terbukti memberikan penguatan untuk transformasi digital serta membangun pola kepemimpinan dan cara berpikir yang mendasar yaitu Sistem, Desain, dan Komputasional.
Baca juga: Pacu Ekonomi Berkelanjutan, OJK Bangun Sistem Perbankan Berintegritas |
Konsep ini telah mampu mengintegrasikan kecerdasan intelektual, hati, dan gotong-royong dan diperkuat dengan kompetensi kepemimpinan, manajerial, serta teknis yang mumpuni.
Aspek ini juga dipandang Luhut sebagai satu lompatan yang baik dalam penciptaan ekosistem digital yang kondusif, inklusif, kreatif, dan adil yang dapat menciptakan aktivitas-aktivitas ekonomi yang bertanggung jawab secara sosial, ekologis, dan spiritual.
"Saya yakin, dengan pola-pola penguatan seperti ini akan semakin mengakselerasi pencapaian visi Indonesia 2045: Berdaulat, Maju, Adil, dan Makmur, dengan salah satu pilarnya adalah kualitas manusia yang unggul serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News