Direktur Utama BREN Hendra Soetjipto Tan mengatakan, sejak 2023 perseroan mendiversifikasi portofolio energi terbarukan di luar geothermal melalui akuisisi aset pembangit listrik tenaga bayu/angin (PLTB) dengan potensi kapasitas yang besar. BREN mencetak laba bersih tahun lalu sebesar USD145,3 juta.
"Hal ini semakin menegaskan dedikasi kami yang teguh dalam membantu transisi Indonesia ke sumber energi yang lebih bersih," papar Hendra dalam keterangannya, Selasa, 19 Maret 2024.
Menurutnya, dengan disiplin biaya yang kuat telah membuka jalan bagi pertumbuhan EBITDA pada 2023 sebesar 6,1 persen (yoy) menjadi rekor tertinggi sebesar USD501,9 juta. Hal ini menyebabkan meningkatnya margin EBITDA menjadi 84 persen dibandingkan dengan 83 persen pada tahun sebelumnya.
"Komitmen kami untuk menjaga keunggulan operasional sepenuhnya tercermin dalam realisasi capacity factor, yang tetap berada di atas 90 persen sepanjang tahun 2023 dan memperkuat posisi kuat geothermal sebagai energi terbarukan dengan energi baseload yang dapat diandalkan," paparnya.
Baca juga: Volume Penjualan SIG Naik 10%, Capai 40,62 Juta Ton |
Lebih lanjut ia mengatakan, perseroan ke depan akan berada di jalur yang sesuai dan tepat dalam rencana ekspansi. BREN berencana mengoperasikan listrik dengan kapasitas sebesar 1.300 MW pada 2028.
"Kondisi tersebut akan dicapai melalui pengembangan unit-unit baru di area operasi geothermal kami yang sudah ada dan pengembangan kawasan greenfield di bidang energi geothermal maupun tenaga angin," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News