Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) menjadi alternatif lembaga pendidikan nonformal yang bisa memberikan akses pendidikan melalui program-program pendidikan kesetaraan, keaksaraan dan Pendidikan Anak Usia Dini. PKBM Ziona Gunungsitoli, merupakan salah satu lembaga pendidikan nonformal di Kepulauan Nias.
PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) mendukung upaya PKBM yang ada di wilayah 3T untuk memberikan aksesibilitas pendidikan kepada masyarakat. Askrindo memberikan bantuan sebanyak 10 unit komputer kepada PKBM Ziona Gunungsitoli guna melakukan ujian akhir kesetaraan sudah berbasis komputer (UNBK).
Direktur Utama Askrindo Fankar Umran mengatakan, adanya sarana komputer di PKBM, tidak hanya bermanfaat untuk mengenalkan peserta didik terhadap teknologi dan kesiapan bekerja di perusahaan saja. Selain itu, bantuan komputer ini dinilai juga bermanfaat dalam kegiatan belajar mengajar dan menjelajah dunia internet.
"Dengan adanya fasilitas komputer semakin dirasa penting oleh pengajar PKBM dan murid, dan juga komputer tersebut dapat dimanfaatkan oleh banyak orang yang berada di wilayah PKBM tersebut guna mendapat ilmu tambahan," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 25 Januari 2024.
Fankar menjelaskan, bantuan ini sejalan dengan program TJSL Askrindo dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) No. 4 Pendidikan Berkualitas. Melalui program komputerisasi PKBM ini, ia menyebut, Askrindo ingin membantu masyarakat mendapatkan pendidikan yang baik dan juga setara dengan di kota besar.
Baca juga: Andalkan Produk Digital, Askrindo Beri Perlindungan di Tempat Wisata |
Ketua PKBM Ziona Gunungsitoli Rido Favorit Waruwu mengatakan, dalam mengelola sebuah lembaga pendidikan tentunya terdapat beberapa peluang tantangan. Dukungan dan kepercayaan masyarakat, serta banyaknya masyarakat yang membutuhkan pendidikan kesetaraan menjadi semangat untuk mengajar dan belajar bersama.
“PKBM Ziona Gunungsitoli menjadi salah satu PKBM paling aktif di kepulauan Nias, namun tentunya terdapat beberapa tantangan yang dihadapi, salah satunya keterbatasan sarana ruang belajar sedangkan jumlah peserta didik mencapai 250 orang sehingga dengan terpaksa dirancang dengan sistem belajar shift/sesi,” ujar Rido.
Selain itu, untuk menambah daya tarik masyarakat untuk belajar, PKBM Ziona Gunungsitoli melaksanakan pembelajaran berbasis modul, tutorial secara daring dan pembelajaran berbasis kompetensi/keterampilan sehingga menciptakan rasa nyaman dan meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Sejak 2019, sebanyak 305 unit komputer diberikan ke 25 PKBM yang tersebar di Kalimantan Barat, Kalimantan Utara dan Kepulauan Nias, Sumatera Utara telah dilakukan komputerisasi melalui program Askrindo Peduli Pendidikan. Askrindo akan terus dilakukan sebagai bentuk aksi TJSL perusahaan yang berkesinambungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News