Ilustrasi. Foto: Dok Pertamina
Ilustrasi. Foto: Dok Pertamina

Meski Secara Nasional Lesu, Produksi Migas Pertamina Meningkat

Antara • 07 Juni 2024 08:39
Jakarta: Produksi minyak dan gas (migas) Pertamina meningkat di tengah lesunya produksi migas nasional. Pertamina tetap bisa menjaga peningkatan produksi di wilayah kerjanya.
 
"Produksi minyak di Wilayah kerja hulu migas yang dioperasikan Pertamina meningkat dari tahun lalu," kata Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Wiko Migantoro, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, seperti dikutip dari Antara, Jumat, 7 Juni 2024.
 
Dia memerinci, dari 337 ribu barel per hari pada 2022, menjadi 339 ribu barel per hari pada 2023. "Blok di mana kita menjadi operator, memang produksinya naik," ujar Wiko.

RDP Komisi VII menghadirkan PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Hulu Energi (PHE), dan SKK Migas. RDP berlangsung pada Kamis, 6 Juni 2024.
 
Anggota Komisi VII DPR Ramson Siagian memaparkan ada penurunan produksi secara domestik di luar blok yang dikelola Pertamina. Pada 2023 misalnya, terjadi penurunan 415 ribu barel per hari (BPH) atau menurun dari produksi pada 2022 sebesar 417 ribu BPH.
 
"Berarti ada penurunan dua ribu barel per hari. Tapi rupanya operatornya ada yang bukan Pertamina," kata Ramson. 
 
Ramson mencatat penurunan tertinggi terdapat di Blok Cepu sebesar 7% yang dikelola ExxonMobil. 
 

Kontribusi PHE

Seiring kenaikan produksi, Wiko menyatakan PHE telah berkontribusi terhadap penerimaan negara dari pajak senilai USD3 miliar. Sedangkan dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP) kontribusi PHE untuk negara mencapai USD4,2 miliar.
 
Terkait Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), Wiko menyampaikan capaian TKDN industri hulu migas pada operasional PHE pada 2023 tercatat sebesar 60,19% atau senilai Rp37,4 triliun. 
 
"Capaian TKDN di atas target. Baik pada 2021, 2022, dan 2023. Bahkan pada 2023, angkanya sekitar 2% di atas target nasional,” kata Wiko. 
 
Terkait proses pengadaan, Wiko menyampaikan seluruh proses pengadaan di PHE dilakukan terbuka sesuai tata kelola yang baik. 
 
"Transparan, bahkan menggunakan sistem digitalisasi procurement, seperti GEP Smart yang merupakan aplikasi pengadaan barang dan jasa. Selain itu juga aplikasi contracting U-Can dan aplikasi monitoring SCM, yaitu Solution," kata Wiko. 
 
Terkait panitia tender, lanjut Wiko, pengawasan dilakukan pejabat berwenang. Selain itu, panitia tender juga harus tersertifikasi sebagai panitia tender. Juga harus menandatangani CoC dan CoI, serta menyertakan laporan gratifikasi dan Laporan LHKPN.
 
"Untuk pendaftaran pun diumumkan secara terbuka di website CIVD. Dan calon peserta harus yang sudah terdaftar di CIVD," lanjut dia.
 
Baca: Bangun Sustainability Hub di IKN, Pertamina Bisa Jadi Benchmark Dorong Energi Bersih

Anggota Komisi VII Nasyirul Falah Amru atau Gus Falah berharap PHE terus meningkatkan produksi minyak nasional. Menurut Gus Falah, untuk menghasilkan produksi minyak dan gas saat ini, dibutuhkan barang dan jasa yang lebih tinggi. 
 
Gus Falah mengingatkan agar pengadaan barang dan jasa diseleksi ketat. "Jangan sampai membeli barang berkualitas rendah," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan