Ilustrasi kolaborasi kerja antara tenaga kerja asing dan tenaga kerja Indonesia di IMIP (Foto: Medcom.id/ACF)
Ilustrasi kolaborasi kerja antara tenaga kerja asing dan tenaga kerja Indonesia di IMIP (Foto: Medcom.id/ACF)

Begini Kiat Jitu IMIP Redam Konflik TKA-TKI di Lingkungan Kerja

Achmad Firdaus • 23 Juli 2025 00:12
Morowali: Sebagai kawasan industri pengolahan nikel terbesar di Asia Tenggara, Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) memiliki lebih jumlah pekerja yang cukup besar, yakni100.000 ribu pekerja yang terdiri dari Tenaga Kerja Indonesia dan Tenaga Kerja Asing. Tentunya, IMIP memiliki sejumlah tantangan dalam mengelola para pekerja, utamanya meredam gesekan atau konflik yang terjadi akibat kendala komunikasi dan perbedaan budaya.
 
Data Departemen Human Resources PT IMIP mencatat, per 3 Mei 2025 jumlah tenaga kerja Indonesia di kawasan IMIP mencapai 85.423 orang. Sementara itu, jumlah tenaga kerja asing mencapai 15.000 orang. Dengan banyaknya jumlah pekerja asing di IMIP, potensi terjadinya gesekan atau konflik akibat perbedaan budaya kerja, bahasa dan status sosial mendapat perhatian serius dari manajemen, meski kebanyakan konflik atau gesekan yang terjadi hanya dipicu masalah miskomunikasi.
 
Begini Kiat Jitu IMIP Redam Konflik TKA-TKI di Lingkungan Kerja
(Deputi Direktur Operasional IMIP Yulius Susanto saat menghadiri Media Tour bertajuk "Melihat dari Dekat Jantung Hilirisasi Industri Nikel Nasional" di Wisma Tsingshan, kawasan industri IMIP. Foto: Medcom.id/ACF)

Deputi Direktur Operasional IMIP Yulius Susanto menceritakan, beberapa insiden yang melibatkan TKI dan TKI hanya dipicu masalah sepele, yakni salah menterjemahkan. Namun, semua itu bisa diselesaikan secara baik-baik.
 
"Pernah satu waktu, pekerja dari Tiongkok memerintahkan pekerja lokal untuk menutup keran, namun si pekerja lokal justru menutup pintu. Setelah ditelusuri ketegangan yang terjadi hanya karena kesalahan dalam menterjemahkan," ujar Yulius dalam acara Media Tour bertajuk "Melihat dari Dekat Jantung Hilirisasi Industri Nikel Nasional" di Wisma Tsingshan, kawasan industri IMIP, Minggu (20/7/2025).
 
Baca juga: IMIP Punya Kontribusi Apa buat Indonesia? Yuk Cari Tahu!

Berangkat dari berbagai masalah ini, IMIP kemudian mengambil kebijakan yakni menjalankan program pelatihan bahasa Indonesia bagi TKA dan bahasa Mandarin bagi TKI. Tak sampai di situ, manajemen IMIP juga menerapkan kebijakan akulturasi budaya sehingga mereka saling memahami budaya di negara masing-masing. Salah satunya, terkait waktu salat dan salat Jumat, serta ramadan dan Idulfitri.
 
 "Bagi pekerja lokal yang mahir Bahasa Mandarin, perusahaan memberi kesempatan ikut pelatihan lanjutan di Tiongkok selama 9 bulan-3 bulan di Indonesia dan 6 bulan magang langsung di pabrik mitra," ujar Supervisor HR Training IMIP Elvina.
 
Strategi ini terbukti berhasil menekan konflik dan ketegangan yang terjadi antara TKA dan TKI di lingkungan kerja. Elvina mengklaim, sejak tahun 2017, ketegangan yang terjadi akibat miskomunikasi sudah tidak lagi terjadi lagi di Kawasan IMIP. Mereka kini sudah saling mengerti budaya satu sama lain, bahkan sudah tak lagi mempermasalahkan permasalahan komunikasi yang terkadang masih terjadi.
 
"Kalau bapak lihat di TikTok nya Morowali, tenaga kerja asing dan pekerja lokal sekarang sangat akrab. Mereka sering bikin konten-konten yang lucu dan menghibur," ujar Deni, Manager External Affair sekaligus Direktur Pengamanan Kawasan IMIP dalam perbincangan dengan Medcom.id.
 
Direktur Komunikasi PT IMIP, Emilia Bassar mengatakan, percepatan akulturasi budaya terus dilakukan manajemen di kawasan untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan minim konflik. Emil menambahkan, saat ini pertumbuhan jumlah pekerja di Kawasan IMIP terus menunjukkan peningkatan yang signifikan.
 
Begini Kiat Jitu IMIP Redam Konflik TKA-TKI di Lingkungan Kerja
(Direktur Komunikasi PT IMIP, Emilia Bassar. Foto: Medcom.id/ACF)
 
"Hingga 3 Mei 2025, pekerja tercatat sebanyak 85.423 orang, dengan 31% atau 26.445 orang berasal dari Sulawesi Tengah. Pekerja lokal dari Kabupaten Morowali sendiri mencapai 15.317 orang," ujar Emil.
 
Setali tiga uang, Djoko Suprapto selaku General Service Manager PT IMIP juga menegaskan komitmen perusahan untuk menciptakan suasana kerja yang harmonis di tengah keberagaman. "Sesuai dengan motto kita, together we can. Jadi, dengan kebersamaan kita bisa lebih baik lagi," tandasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ACF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan