Penandatangan pokok-pokok kerja sama tentang ekosistem kendaraan listrik Pertamina NRE dan Electrum. Foto: Dokumen Pertamina
Penandatangan pokok-pokok kerja sama tentang ekosistem kendaraan listrik Pertamina NRE dan Electrum. Foto: Dokumen Pertamina

Masuki Bisnis Ekosistem Kendaraan Listrik Pertamina Kolaborasi dengan Electrum

Annisa ayu artanti • 13 November 2022 18:31
Nusa Dua: Pertamina New and Renewable Energy (Pertamina NRE) yang merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero) dan Electrum, perusahaan patungan (joint venture) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) menandatangani pokok-pokok kerja sama terms sheet (Heads of Agreement Terms Sheet) tentang ekosistem kendaraan listrik termasuk kolaborasi terkait infrastruktur baterai seperti pengembangan teknologi, manufaktur, hingga komersialisasi.
 
Penandatanganan kesepakatan dilakukan oleh Managing Director Electrum, Patrick Adhiatmadja dan Chief Executive Officer Pertamina NRE, Dannif Danusaputro.
 
Patrick menyatakan perusahaan siap untuk menghadirkan ekosistem kendaraan listrik yang lengkap dan terintegrasi. Electrum dan Pertamina NRE siap mendukung tercapainya target transformasi energi nasional. 
 
"Potensi adopsi kendaraan listrik di Indonesia, membutuhkan kolaborasi menyeluruh dari berbagai pihak, termasuk swasta dan BUMN, agar ekosistem kendaraan listrik dapat berkembang secara optimal dan dapat dimanfaatkan secara luas," kata Patrick dalam keterangan tertulis, Minggu, 13 November 2022.
 
Baca juga: Peran Vital Ojek Listrik di KTT G20 

Dalam kesempatan yang sama, Dannif juga menyampaikan, perubahan dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik cepat atau lambat pasti terjadi. Pertamina NRE melalui Indonesia Battery Corporation berpartisipasi dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. 
 
"Kami yakin kolaborasi dengan berbagai pihak akan mempercepat pengembangan ekosistem ini, termasuk kerja sama strategis dengan Electrum ini," ucap Dannif. 
 
Lebih lanjut, Patrick dalam pemaparan di acara BloombergNEF Summit Bali 2022 menyampaikan bahwa Indonesia telah berada di jalur yang tepat untuk mengakselerasi adopsi kendaraan listrik di Asia Tenggara.
 
Menurutnya, pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dapat memberikan nilai tambah terhadap ekonomi senilai USD10 miliar dan membuka sampai dengan 200 ribu lapangan pekerjaan baru hingga 2030. 
 
“Indonesia punya tiga keunggulan utama dalam pengembangan industri kendaraan listrik. Pertama, posisi  Indonesia sebagai pasar motor roda dua terbesar di Asia Tenggara. Kedua, sudah memiliki kemampuan dalam manufaktur kendaraan bermotor. Terakhir, cadangan nikel terbesar di dunia yang menjadi bahan utama pembuatan baterai. Ketiga hal ini, menegaskan bahwa potensi motor listrik Indonesia patut digarap serius, bahkan sudah banyak dilirik investor global,” ungkap Patrick.
 
Dia menambahkan, guna mengoptimalkan potensi tersebut masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan di sisi supply dan demand. Pembangunan infrastruktur baterai merupakan salah satu solusi untuk memastikan akselerasi pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. 
 
"Pengembangan kendaraan listrik harus berjalan beriringan dengan pembangunan infrastruktur baterainya. Electrum berada di posisi strategis untuk terus mendapatkan insight mengenai pengembangan infrastruktur baterai terutama mekanisme pengisian ulang daya baterai lewat uji coba yang dilakukan bersama mitra driver Gojek," ucap Patrick. 
 
Sebelumnya, Electrum telah bekerja sama dengan anak usaha Pertamina lainnya yaitu Pertamina Patra Niaga untuk uji coba kendaraan listrik di Jakarta bersama Gogoro dan Gesits.
 
Pertamina sebagai perusahaan energi terbesar di Indonesia juga memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan energi nasional. Di sisi lain Pertamina juga secara aktif sedang dan akan melakukan dekarbonisasi bisnisnya, serta membangun bisnis hijau melalui anak usahanya, Pertamina NRE.
 
Tidak saja ekosistem kendaraan listrik, Pertamina NRE juga mengembangkan bahan bakar non fosil untuk kendaraan, yaitu hidrogen bersih. Hidrogen bersih, yaitu hidrogen biru dan hidrogen hijau dapat menjadi solusi bagi sektor industri yang sulit didekarbonisasi (hard-to-abate industries) dan sektor transportasi. Pertamina NRE juga berkolaborasi dengan berbagai mitra strategis untuk mengembangkan hidrogen bersih. 
 
Pertamina NRE berkomitmen untuk mendukung net zero roadmap Indonesia serta Tujuan Pembangunan Berkelanjutan melalui implementasi environment, social, and governance (ESG). 
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan