Bali: Sudah tiga hari, Farida resmi menjadi pengemudi shuttle motor listrik untuk rangkaian acara puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar di Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Bali. Bersama 149 driver lainnya, ia ditunjuk oleh penyelenggara kegiatan untuk melayani panitia, delegasi, dan jurnalis yang hendak berpindah dari satu titik ke titik lain di kawasan tersebut.
Meski hanya pengemudi ojek listrik, peran Farida dan kolega terasa sangat vital. Pasalnya, tidak boleh ada kendaraan berbahan bakar fosil yang lalu lalang keluar masuk daerah yang menjadi epicentrum pelaksanaan G20 tersebut.
Otomatis, panitia, delegasi, dan pers yang meliput hanya bisa bergantung pada kendaraan listrik. Sedianya, selain ojek listrik, ada juga bus elektrik yang siap melayani.
Sayangnya, kendaraan berbadan besar itu memiliki mobilitas yang sangat terbatas lantaran harus terikat pada jadwal keberangkatan yang telah ditentukan.
"Kalau motor listrik bisa dipakai kapan saja selama tersedia di titik-titik yang disediakan," ujar Farida kepada Media Indonesia, Minggu, 13 November 2022.
Berdasarkan informasi yang tertera di papan pemberitahuan, penyelenggara menyediakan tujuh titik yang menjadi lokasi pick up dan drop off ojek listrik. Farida pun mengaku senang bisa terlibat dalam agenda akbar yang dihadiri begitu banyak tokoh penting dunia itu.
Pangkalan ojek listrik di KTT G20 Bali. Foti: MI/Andhika Prasetyo.
Pada awalnya, perempuan yang memang merupakan mitra Gojek itu hanya coba-coba mendaftar untuk menjadi driver ojol listrik di G20. Ternyata, ia menjadi salah satu yang terpilih.
"Syaratnya bisa Bahasa Inggris. Rata-rata driver di sini pasti bisa walaupun hanya dasar-dasarnya saja, tidak bagus-bagus amat," tutur dia.
Ia mengaku sudah mulai mendapat panggilan tugas khusus sebagai ojek listrik sejak 26 Oktober 2022. Kala itu, semua driver terpilih diberikan pemahaman terkait rangkaian kegiatan dan juga lokasi-lokasi penting di ITDC.
"Kita juga harus perkenalan motor karena sebelumnya tidak pernah pakai motor listrik. Tapi setelah belajar, ternyata pengoperasiannya sama," ucap Farida.
Dalam menjalankan tugasnya, Farida menggunakan motor ramah lingkungan milik Electrum, perusahan patungan antara Goto dan PT TBS Energi Utama. Kendaraan tersebut dipinjamkan hingga pelaksanaan G20 usai. Sebanyak 80 motor disiapkan untuk memudahkan mobilitas orang-orang yang sibuk menghadiri G20 di ITDC. Semua gratis tanpa dipungut biaya.
Bali: Sudah tiga hari, Farida resmi menjadi pengemudi shuttle motor listrik untuk rangkaian acara puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
G20 yang digelar di Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Bali. Bersama 149 driver lainnya, ia ditunjuk oleh penyelenggara kegiatan untuk melayani panitia, delegasi, dan jurnalis yang hendak berpindah dari satu titik ke titik lain di kawasan tersebut.
Meski hanya pengemudi ojek listrik, peran Farida dan kolega terasa sangat vital. Pasalnya, tidak boleh ada kendaraan berbahan bakar fosil yang lalu lalang keluar masuk daerah yang menjadi epicentrum pelaksanaan G20 tersebut.
Otomatis, panitia, delegasi, dan pers yang meliput hanya bisa bergantung pada kendaraan listrik. Sedianya, selain ojek listrik, ada juga bus elektrik yang siap melayani.
Sayangnya, kendaraan berbadan besar itu memiliki mobilitas yang sangat terbatas lantaran harus terikat pada jadwal keberangkatan yang telah ditentukan.
"Kalau motor listrik bisa dipakai kapan saja selama tersedia di titik-titik yang disediakan," ujar Farida kepada
Media Indonesia, Minggu, 13 November 2022.
Berdasarkan informasi yang tertera di papan pemberitahuan, penyelenggara menyediakan tujuh titik yang menjadi lokasi
pick up dan
drop off ojek listrik. Farida pun mengaku senang bisa terlibat dalam agenda akbar yang dihadiri begitu banyak tokoh penting dunia itu.
Pangkalan ojek listrik di KTT G20 Bali. Foti: MI/Andhika Prasetyo.
Pada awalnya, perempuan yang memang merupakan mitra Gojek itu hanya coba-coba mendaftar untuk menjadi driver ojol listrik di G20. Ternyata, ia menjadi salah satu yang terpilih.
"Syaratnya bisa Bahasa Inggris. Rata-rata driver di sini pasti bisa walaupun hanya dasar-dasarnya saja, tidak bagus-bagus amat," tutur dia.
Ia mengaku sudah mulai mendapat panggilan tugas khusus sebagai ojek listrik sejak 26 Oktober 2022. Kala itu, semua driver terpilih diberikan pemahaman terkait rangkaian kegiatan dan juga lokasi-lokasi penting di ITDC.
"Kita juga harus perkenalan motor karena sebelumnya tidak pernah pakai motor listrik. Tapi setelah belajar, ternyata pengoperasiannya sama," ucap Farida.
Dalam menjalankan tugasnya, Farida menggunakan motor ramah lingkungan milik Electrum, perusahan patungan antara Goto dan PT TBS Energi Utama. Kendaraan tersebut dipinjamkan hingga pelaksanaan G20 usai. Sebanyak 80 motor disiapkan untuk memudahkan mobilitas orang-orang yang sibuk menghadiri G20 di ITDC. Semua gratis tanpa dipungut biaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)