"Kebutuhan kita masih sangat besar backlog kepemilikan perumahan kita masih 12,1 juta. Ini adalah sebuah opportunity, sebuah peluang, sebuah peluang yang bisa dikerjakan seluruh anggota REI," kata Presiden Jokowi, dilansir Antara, Rabu, 9 Agustus 2023.
baca juga: Presiden: Sektor Konstruksi Tahan Banting di Tengah Pelembatan Ekonomi |
Menurut Presiden, peluang untuk menyediakan rumah bagi rakyat sangat besar karena pertumbuhan kepala keluarga (KK) baru mencapai 700 ribu-800 ribu KK per tahun. Dia menilai industri real estat, properti dan konstruksi di Indonesia termasuk industri yang tangguh, tahan banting dan kompetitif di tengah perlambatan ekonomi global.
Industri ini juga memiliki efek multiganda hingga ke 185 subsektor, mulai dari bahan material, furnitur dan interior, elektronik hingga industri jasa dapat turut bergerak.
"Semuanya industri tersangkut di situ, semen, batu bata, besi, cat, semuanya, kalau industri properti dan real estate bergerak. Furniture, interior, lampu, kasur, bantal pasti laku karena banyak rumah-rumah baru," kata Presiden Jokowi.
Industri properti dan real estate juga mencatatkan kontribusi yang besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional, yakni sebesar Rp2.300 triliun sampai Rp2.800 triliun sepanjang periode 2018-2022 atau sebesar 16 persen.
Penyerapan tenaga kerja dari industri properti, real estate dan konstruksi juga mencapai 13 juta-19 juta orang per tahunnya Oleh sebab itu, Presiden mengapresiasi industri properti dalam negeri yang bisa bertahan setelah dampak pandemi covid-19, maupun perlambatan ekonomi global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News