Setelah sempat mengalami krisis pasokan batu bara untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) pada awal 2022, kini pasokan batu bara terjaga dengan aman di level stok mencapai 20 hari operasi.
Hal tersebut tercapai di tengah tantangan lonjakan harga batu bara ekspor yang mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah, yakni di atas USD400 per metrik ton (MT).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan keberhasilan PLN mengubah kondisi krisis pada awal tahun menjadi kondisi aman di akhir 2022 dapat terwujud berkat dukungan INSA melalui terpenuhinya kebutuhan armada kapal (vessel dan tongkang) untuk mengangkut batu bara dari pelabuhan muat sumber tambang ke PLTU.
"Kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Ketua beserta seluruh jajaran pengurus serta anggota INSA atas dukungan yang luar biasa kepada PT PLN," kata Darmawan dalam keterangan tertulis, Selasa, 3 Januari 2023.
Carmelita Hartoto mengatakan, amannya pasokan batu bara di PLTU pada akhir tahun ini patut diusahakan agar bisa terus terjaga dengan aman, sehingga krisis pasokan batu bara yang sempat terjadi tidak terulang kembali.
Pasokan batu bara di 17 PLTU milik PLN sempat mengalami kekurangan pada awal 2022. Carmelita menceritakan, yang terjadi saat itu INSA mengkonsolidasikan seluruh perusahaan pelayaran nasional untuk mengerahkan armada kapal curah agar memasok batu bara di PLTU dalam negeri.
Baca juga: PLN Hasilkan 575,4 GWh Listrik Bersih dari Co-firing di Sepanjang 2022 |
Berkat komitmen dan sinergi INSA-PLN dan dukungan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi serta Kementerian Perhubungan, pasokan batu bara di PLTU milik PLN kembali aman dan keluar dari ancaman krisis energi.
"Pelayaran nasional berkomitmen untuk mengutamakan kepentingan nasional demi menjaga ketahanan energi Indonesia. Namun tentu, keberhasilan menjaga stok batu bara bukan karena peran INSA semata, tapi juga berkat peran besar PLN dan seluruh stakeholder lainnya," tutur Carmelita.
Selain itu, Carmelita menilai, keberhasilan mengerahkan armada untuk menjamin kelancaran dan terpenuhinya armada pelayaran untuk memasok batu bara di dalam negeri menjadi bukti nyata dampak positif dari konsistensi penerapan asas cabotage di Indonesia.
"Asas cabotage telah memberikan dampak positif bagi Indonesia, khususnya dalam menghadapi masa krisis seperti saat terjadi krisis energi waktu itu. Untuk itu, kita harus terus konsistensi menerapkan asas cabotage ini," pungkasnya.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News