Asian Development Bank. Foto: AFP
Asian Development Bank. Foto: AFP

ADB Setujui Pinjaman USD500 Juta untuk Reformasi Energi RI

Antara • 29 November 2022 12:23
Jakarta: Asian Development Bank (ADB) atau Bank Pembangunan Asia menyetujui pinjaman senilai USD500 juta dalam rangka mendukung reformasi sektor energi Indonesia demi meningkatkan keberlanjutan dan tata kelola fiskal.
 
“Pinjaman ADB juga disetujui untuk memperluas investasi sektor swasta di bidang energi bersih dan terbarukan serta mempromosikan pemulihan hijau dari pandemi covid-19,” kata Spesialis Energi Senior ADB Yuki Inoue, dilansir Antara, Selasa, 29 November 2022.
 
Selain itu, ADB turut mengelola pinjaman senilai USD15 juta bagi subprogram ketiga pada Program Energi Berkelanjutan dan Inklusif atau Sustainable and Inclusive Energy Program.
 
Baca juga: Pinjaman USD500 Juta dari ADB Langsung Masuk ke Kas Negara 

Program itu didanai oleh Dana Infrastruktur ASEAN atau ASEAN Infrastructure Fund melalui Fasilitas Katalis Pembiayaan Hijau ASEAN (ASEAN Catalytic Green Finance Facility/ACGF).

Proyek tersebut juga akan mendapatkan pembiayaan bersama setara USD292 juta dari German Development Cooperation melalui KfW. Tak hanya Kerja sama Pembangunan Jerman, proyek ini juga akan mendapat pendanaan sebesar USD60 juta dari Economic Development Cooperation Fund.
 
“Program ini mendukung pemerintah dalam pelaksanaan kerangka kebijakan guna mencapai keuangan berkelanjutan di sektor energi, meningkatkan akses energi sekaligus komitmen bertransisi ke energi bersih,” jelasnya.
 
Subprogram tersebut meneruskan dua subprogram sebelumnya yang mendukung reformasi pemerintah Indonesia di sektor energi dari 2014 sampai 2017 dan selaras dengan prioritas operasional ADB berdasarkan Strategi 2030.
 
Subprogram ini mencakup reformasi tarif listrik dan penargetan subsidi yang lebih tepat, dengan dukungan bagi golongan yang lebih rentan termasuk rumah tangga dengan perempuan sebagai kepala keluarga.
 
Langkah-langkah itu telah membawa penghematan bahan bakar yang signifikan dan subsidi listrik selama periode program sehingga membantu pemerintah dalam mengelola kenaikan tajam harga energi internasional pada 2022.
 
Subprogram itu mendukung inisiatif pemerintah dalam mengedepankan produksi energi terbarukan dengan mekanisme penetapan harga baru serta peraturan untuk mempromosikan sistem pembangkit listrik tenaga surya terapung. Subprogram sekaligus mendukung upaya pemerintah mewujudkan sistem surya fotovoltaik di atap bangunan, kendaraan listrik serta berbagai standar dan langkah-langkah efisiensi energi.
 
Melalui reformasi ini, pemerintah telah mengadopsi insentif energi terbarukan dan memperluas akses energi sehingga mencapai lebih dari 99 persen penduduk pada 2021 yang naik dari sebelumnya 84 persen pada 2014.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan