Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arif menyebut pihaknya masih menghimpun laporan lapangan dari industri tekstil, pakaian jadi dan alas kaki terkait persoalan tersebut.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang dapat menjadi alasan terjadinya gelombang PHK di sektor garmen.
Baca juga: Siap-Siap! Pemerintah Bakal Gelontorkan Insentif bagi Industri Antisipasi Resesi |
"Memang ada beberapa industri yang mengurangi jam kerja pekerja, karena melemahnya permintaan dari pasar Eropa, Tiongkok dan Amerika Serikat," ungkapnya dilansir Media Indonesia, Rabu, 2 November 2022.
Febri melanjutkan, Kemenperin akan mendorong agar produk dari industri garmen dapat diserap oleh belanja pemerintah. Sehingga, dapat menekan gelombang PHK tersebut.
"Kemenperin saat ini berusaha mendorong agar permintaan domestik atas produk tekstil, pakaian jadi dan alas kaki, terutama melalui belanja pemerintah," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id