Ilustrasi Smelter. Foto: Dokumen Antam
Ilustrasi Smelter. Foto: Dokumen Antam

23 Perusahaan Investasi Hilirisasi Pertambangan Senilai USD30,9 Miliar

M. Ilham Ramadhan Avisena • 08 Desember 2022 07:50
Jakarta: Sebanyak 23 perusahaan besar dari dalam dan luar negeri masuk dalam target rencana agenda hilirisasi pertambangan nasional hingga 2026. Dari jumlah perusahaan tersebut, nilai investasi yang diperkirakan masuk akan mencapai USD30,9 miliar.
 
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto mengungkapkan, 23 perusahaan itu tersebar di sejumlah sektor yang masuk agenda hilirisasi nasional.
 
"Karena itu, perlu difokuskan pada percepatan perizinan izin agar pipeline bisa terwujud. Sudah kami inventarisasi ada sekitar USD30,9 miliar. Pipeline ini bukan hanya oret-oretan di atas kertas," kata dia dalam Forum Kemitraan Investasi 2022 dilansir Media Indonesia, Kamis, 8 Desember 2022.

Seto menambahkan, banyak perusahaan yang sudah berproses, mengajukan perizinan, hingga menunggu persetujuan untuk mendapatkan fasilitas. Bahkan ia meyakini ini mampu terealisasi hingga 80 persen dari total pipeline.
 
Baca juga: Wamenkeu: Ekonomi Hijau Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru 

Ia berharap kolaborasi investasi yang masuk dengan UMKM daerah juga meningkat. Adapun 23 perusahaan yang masuk dalam pipeline tersebut ialah Anugrah Barokah Cakrawala senilai USD453 juta, Adaro Alumunium Indonesia senilai USD2 miliar, dan Tongkum Petrochemical Indonesia senilai USD9,9 miliar di Kalimantan.
 
Lalu di Sulawesi mencakup HPAL Pomalaa (Vale-Ford-Huayou) senilai USD3,5 miliar, CNGR Pomalaa New Energy Materials senilai USD1,2 miliar, Zhongtsing New Energy senilai USD787 juta, QMB HPAL Expansion senilai USD777 juta, BTR Anode Project senilai USD478 juta, Chengkok Lithium Project senilai USD350 juta, dan IKIP HPAL Project senilai USD2,75 miliar.
 
Kemudian di Maluku, HPAL Sonic Bay (Eramet-BASF) senilai USD2,2 miliar, Huasan Nickel Cobalt senilai USD2,08 miliar, CNGR Xingquan New Energy senilai USD502 juta, CNGR Xingqiu New Energy senilai USD500 juta, CNGR Xinxin New Energy senilai USD488 juta, Niccle Metal Industry senilai USD460 juta, Maluku Utara Metal Industry senilai USD437 juta.
 
Selanjutnya, Jaman New Energy senilai USD428 juta, Chengmach Nickel Indonesia senilai USD424 juta, Universe Smelters Metal Industri senilai USD417 juta, Westrong Metal Industri senilai USD389 juta, Jade Bay Metal Industri senilai USD256 juta, dan Halmahera Persada Legend Expansion senilai USD1,2 miliar.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan