Pertemuan triwulanan ini menjadi ajang evaluasi menyeluruh atas kinerja perusahaan hingga kuartal III-2025 sekaligus penyusunan strategi bisnis untuk tahun 2026.
Dalam laporannya, manajemen memaparkan capaian positif di sektor produksi minyak kelapa sawit mentah (CPO) yang terus meningkat sejak 2020 dan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada akhir 2025.
Dari sisi operasional, efisiensi perusahaan turut meningkat seiring dengan penerapan armada truk listrik yang mulai beroperasi pada awal Oktober 2025. Langkah ini terbukti mampu menekan konsumsi bahan bakar sekaligus mendukung agenda keberlanjutan perusahaan.
Di sektor keuangan, pertumbuhan aset dan laba perusahaan dilaporkan tetap stabil meskipun menghadapi tantangan di industri sawit. Pencapaian ini ditopang oleh peningkatan penerimaan tandan buah segar (TBS) dari sumber internal maupun eksternal, serta meningkatnya produksi biodiesel (FAME) dan distribusi minyak goreng.
Dewan Komisaris PT Jhonlin Agro Raya Tbk I Nyoman Jendrika menilai kinerja perusahaan sudah berada di jalur yang tepat.
“Efisiensi sudah dilakukan, kinerja berjalan baik, dan target tahun 2026 yang disampaikan Direksi sangat realistis dan profesional,” ujar dia.
Lebih lanjut, dia menyampaikan optimismenya terhadap arah bisnis perusahaan ke depan.
“Saya melihat strategi yang dijalankan sangat relevan dengan kondisi industri. Dengan semangat kerja jajaran direksi dan karyawan, saya yakin target aset yang ditetapkan akan tercapai,” ujarnya.
Direksi memaparkan sejumlah capaian positif, mulai dari peningkatan produksi minyak kelapa sawit mentah (CPO) sejak 2020 hingga efisiensi operasional berkat penerapan armada truk listrik yang mulai digunakan pada Oktober 2025.
Inovasi ini disebut berhasil menekan konsumsi bahan bakar sekaligus mendukung agenda keberlanjutan perusahaan.
Sementara itu, Komisaris Independen PT Jhonlin Agro Raya Tbk Usman Aji Purnomo menilai, kinerja manajemen dan seluruh jajaran perusahaan sudah berjalan baik dan profesional.
“Beberapa hal yang disampaikan Direksi sangat relevan dengan kondisi bisnis saat ini. Saya optimistis bahwa Direksi dan seluruh karyawan akan mampu mencapai target yang telah ditetapkan,” ujar dia.
Menatap tahun depan, PT Jorlin Agro Raya akan memfokuskan langkahnya pada penerapan program B50, yakni pengembangan biodiesel dengan campuran 50 persen bahan nabati.
Program ini menjadi bagian dari upaya perusahaan memperluas pasar energi hijau di Indonesia sekaligus memperkuat daya saing industri sawit nasional.
Memasuki tahun 2026, PT Jorlin Agro Raya akan memfokuskan langkahnya pada penerapan program B50, yakni pengembangan biodiesel dengan campuran 50% bahan nabati. Inisiatif ini menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk memperluas pasar energi hijau dan memperkuat daya saing industri sawit nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id