Founder BCF Anindya Bakrie menyatakan hal ini dilakukan untuk mendorong tercapainya reformasi arsitektur kesehatan global yang lebih responsif menghadapi pandemi. "Ini bagian dari komitmen Bakrie Group dalam perayaan ulang tahun ke-80 pada 2022 dan memulai babak baru perusahaan yang berorientasi 3C (climate, covid-19, dan capital trends)," katanya, seperti dilansir dari Antara, Sabtu, 12 Februari 2022.
GHSC adalah konsorsium yang terdiri atas tiga institusi terkemuka di bidang kesehatan global. Konsorsium ini dipimpin mantan Perdana Menteri Inggris Sir Tony Blair.
Mitra GHSC terdiri atas Tony Blair Institute for Global Change, Lawrence J Ellison Institute for Transformative Medicine, dan kelompok periset dari University of Oxford. GHSC bersifat independen serta memiliki keahlian di bidang politik, sains, dan medis.
Anindya menjelaskan kolaborasi antara GHSC, B20 Indonesia, dan BCF akan fokus pada tiga pilar kunci kebijakan. Pertama, perluasan akses vaksinasi bagi masyarakat global, baik vaksin covid-19 maupuan penyakit menular lainnya.
Kedua, early monitoring dan early detection mutasi dan varian penyakit baru berbasis genomic sequencing. Dan ketiga, kemitraan riset dan investasi ilmu hayati antara negara-negara Global North dan Global South.
Baca: Presidensi G20 RI Dinilai Mampu Percepat Transformasi Digital
Kolaborasi ini akan dibawa ke KTT G20 yang digelar di Indonesia. Anindya mengatakan BCF terus mendukung kemitraan GHSC dan B20 Indonesia dalam kerja sama pembentukan kerangka rekomendasi kebijakan-kebijakan peningkatan arsitektur kesehatan dunia.
"Ini sebagai faktor penting untuk mendukung pemulihan yang bersifat inklusif dan kolaboratif dari wabah covid-19," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News