Salah satunya ketika Erick Thohir melakukan pembenahan pada dua asuransi milik BUMN, Jiwasraya dan Asabri. Dalam buku itu diungkap obrolan empat mata antara Presiden Jokowi dan Erick beberapa saat setelah dirinya dilantik sebagai Menteri BUMN.
Setelah dilantik sebagai Menteri, Erick langsung mendapat laporan soal persoalan serius di Jiwasraya dan Asabri. Erick yang sedar bahwa masalah ini akan memiliki dampak pada masyarakat maupun perwira yang jadi nasabah asuransi tersebut, langsung menghadap Presiden Jokowi.
Begitu menerima laporan itu, langkah Erick adalah menghadap ke Presiden Jokowi. Saat menghadap untuk melapor, Erick mendapat arahan tegas dari Presiden Jokowi. "Tuntaskan, jangan ragu-ragu!" tegas Jokowi pada Erick.
Arahan sekaligus backup penuh dari Presiden direspons Erick dengan bergerak cepat untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak, terutama Jaksa Agung ST Burhanuddin. Hanya tempo hitungan bulan, para pelaku di balik krisis Jiwasraya dan Asabri langsung diamankan aparat.
Baca juga: Lembaga Investasi Tiongkok Tanam Modal Rp1,86 Triliun ke Kimia Farma |
Dalam proses bersih-bersih itu pula, buku ini mengungkap bahwa Erick sempat mendapat teror. Namun Erick mendapat dukungan penuh seluruh pihak, termasuk Panglima TNI Hadi Tjahjanto.
"Dalam perjalanan pengungkapan kasus di Asabri, Erick sempat mendapat teror. Ia kerap mendapat pesan gelap di ponselnya yang berisikan ancaman lantaran Erick dinilai telah mempermalukan nama TNI. Namun Erick tidak gentar, sebab yang dilakukannya justru untuk membela TNI," tulis dalam buku tersebut.
Selain soal Jiwasraya, buku (Bukan) Kisah Sukses Erick Thohir: Sebuah Biografi juga banyak menceritakan relasi antara Jokowi dan Erick Thohir. Bahkan Presiden Jokowi sendiri ikut menulis kata pengantar dalam buku yang diterbitkan oleh Penerbit Kompas itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News