NPK Pelangi JOS pada komoditas bawang merah berhasil meningkatkan kenaikan hasil rata-rata 24 persen per hektare (ha). Foto: dok Pupuk Kaltim.
NPK Pelangi JOS pada komoditas bawang merah berhasil meningkatkan kenaikan hasil rata-rata 24 persen per hektare (ha). Foto: dok Pupuk Kaltim.

Produktivitas Bawang Merah di Kintamani Naik 24% Berkat NPK Pelangi JOS

Husen Miftahudin • 01 Agustus 2022 14:44
Jakarta: PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) gencar mengenalkan keunggulan NPK Pelangi JOS sebagai produk terbaru dalam mendorong sektor pertanian Indonesia, pada beragam komoditas di berbagai daerah. Setelah komoditas padi, sawi, dan kentang, efektivitas NPK Pelangi JOS turut diuji coba pada komoditas bawang merah di Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, dengan kenaikan hasil rata-rata mencapai 24 persen per hektare (ha).
 
VP Marketing Business Partner Korporasi PKT Indah Febrianty mengatakan, dari hasil Demonstration Plot (Demplot) kali ini didapati hasil panen bawang merah sebesar 10,5 ton/ha dari sebelumnya 8,5 ton/ha dengan masa tanam selama 70 hari. Selain itu, bobot umbi dengan daun segar juga mengalami peningkatan, yang awalnya sekitar 16,9 kg naik menjadi 20,8 kg.
 
"Hasil demplot ini semakin membuktikan kualitas NPK Pelangi JOS sangat cocok mendorong produktivitas tanaman hortikultura maupun pangan pada karakter lahan yang berbeda," ujar Indah saat panen demplot bawang merah di Desa Songan, dalam keterangan tertulis, Senin, 1 Agustus 2022.

Dijelaskannya, NPK Pelangi JOS sebagai gabungan pupuk kimia dan hayati pertama di Indonesia, telah diperkaya dengan mikroba unggul yang berfungsi untuk menambat nitrogen, melarutkan fosfat dan mendorong hormon pertumbuhan. Keunggulan ini mampu menjadikan tanah semakin kaya nutrisi tanpa harus kehilangan daya dukung lahan, sehingga petani lebih efisien dalam pemakaian.
 
"Melalui NPK Pelangi JOS, kami mendorong petani dapat menjalankan praktik sustainable agriculture. Pupuk ini tak hanya memiliki unsur NPK, tapi juga agen hayati yang berfungsi memperkaya sifat biologis tanah tetap lestari, sehingga lahan terjaga untuk musim tanam selanjutnya," terang Indah.
 
Beberapa daerah yang telah melaksanakan uji coba demplot pun membuktikan efektivitas NPK Pelangi JOS, dengan peningkatan hasil panen pada berbagai komoditas dengan rata-rata peningkatan hasil mencapai 15-50 persen dari sebelumnya dengan dosis 70 hingga 100 persen.
 
"Jika diaplikasikan dengan perlakuan serta dosis yang tepat, unsur hara akan cepat terurai dan tersedia bagi tanaman sehingga tidak menjadi residu dalam tanah," tambah Indah.
 
Baca juga: Produktivitas Sawi Putih Cianjur Naik 49% Berkat NPK Pelangi JOS

 
Petani bawang merah Desa Songan, Wayan Roby Sugiarta mengatakan setelah melihat hasil demplot, pihaknya sangat merekomendasikan penggunaan NPK Pelangi JOS, untuk mendorong peningkatan hasil bawang merah. Selain umbi yang lebih besar, tanaman juga semakin tinggi dengan daun yang lebih hijau, sehingga batang bawang pun lebih kokoh dibanding perlakuan petani.
 
"Dilihat langsung pun bisa diketahui jika kualitas tanaman lebih baik dari sebelumnya, dimana umbi yang dihasilkan sangat besar dan lebih merah," kata Wayan.
 
Dirinya pun menyebut akan tetap menggunakan NPK Pelangi JOS agar hasil dan kualitas bawang merah dapat dicapai dengan lebih optimal. Keberhasilan demplot ini pun diyakini akan menjadi dorongan bagi petani setempat, untuk mulai menggunakan produk terbaru dari PKT ini.
 
"Karena NPK Pelangi JOS terbukti mampu mendorong produktivitas bawang dengan hasil panen yang lebih maksimal," pungkas Wayan.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan