Hal itu disampaikannya sambil membeberkan potensi cadangan mineral yang ada di sana, yakni mencapai tiga miliar ton biji. Menurutnya potensi sumber daya alam itu masih sangat banyak.
"Tapi di bawah itu di bawah yang kita tambang sekarang ini ada sumber daya yang lumayan besar. Hampir ada sekitar dua sampai tiga miliar ton biji dan ini sangat berpotensi untuk ditambang melebihi dari 2050 sampai 2070," katanya dalam acara Primetime News Metro TV, Kamis malam, 29 September 2022.
Baca juga: Masa Depan Industri Pertambangan Menjanjikan |
Meski begitu, ia tak menyinggung mengenai rencana perpanjangan kontrak Freeport Indonesia. Dia hanya menekankan tidak ada perusahaan tambang sekelas Freeport, yang mampu mengoperasikan tambang raksasa itu.
"Terus kemudian banyak yang bertanya jadi nanti kemudian siapa yang akan menambangnya? Ya kemungkinan enggak ada yang menambangnya karena kalau kami berhenti akan susah bagi siapapun juga untuk melanjutkan tambang itu," ujarnya.
Adapun, kendala dan tantangan utama yang dihadapi perusahaan tambang yang menjadi pengganti Freeport nantinya adalah aset. PTFI telah menanamkan aset yang besar dan canggih di sana. Sehingga, ketika kontrak berakhir dan PTFI angkat kaki dari wilayah tambang tersebut pada 2041, kemungkinan aset-aset tersebut akan dibawanya.
"Karena ini kan semua asetnya milik kami. Dan kami akan dismantled (membongkar) dan lain sebagainya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id