Sekelompok ikan berenang di deretan terumbu karang di Pulau Bunaken, Sulawesi Utara -- ROMEO GACAD / AFP
Sekelompok ikan berenang di deretan terumbu karang di Pulau Bunaken, Sulawesi Utara -- ROMEO GACAD / AFP

Indonesia-Amerika Tukar Utang USD35 Juta dengan Konservasi Terumbu Karang

Antara • 12 Juli 2024 19:59
Jakarta: Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat menyepakati Debt Swap to Marine Conservation Reservation Agreement atau menukar utang untuk perjanjian konservasi laut senilai USD35 juta atau Rp565 miliar, yang utamanya diarahkan untuk konservasi terumbu karang.
 
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan berita tersebut usai pertemuannya dengan US Treasury Department Assistant Secretary for International Trade and Development Alexia Latortue.
 
"Tujuannya untuk ikut memperkuat dan menjaga kelestarian laut dan terumbu karang yang dilakukan Indonesia melalui berbagai inisiatif," kata Sri Mulyani dilansir Antara, Jumat, 12 Juli 2024.
 
Melansir laman Kedutaan Besar AS untuk Indonesia, kesepakatan tersebut dilakukan pada 3 Juli 2024. Dengan ini, AS menukar utang Indonesia dan mengalihkan dananya untuk melindungi ekosistem terumbu karang.
 
Baca juga: Indonesia Makin Sengsara: Utang Terus Membengkak, Penerimaan Makin Cekak!
 
Kesepakatan itu merupakan yang keempat di bawah Undang-Undang Konservasi Hutan Tropis, yang disahkan kembali pada 2019 sebagai Undang-Undang Konservasi Hutan Tropis dan Terumbu Karang (TFCCA), dan yang pertama berfokus terutama pada ekosistem terumbu karang.
 
Kuasa Usaha ad Interim (KUAI) Kedubes AS Michael Kleine mengatakan, kesepakatan itu merupakan bukti hubungan bilateral yang kuat antara AS dengan Indonesia. 

Diskusi transisi energi

Adapun pertemuan Sri Mulyani dan Alexia Latortue tidak hanya membahas perjanjian tukar utang RI dan AS, melainkan turut mendiskusikan perkembangan transisi energi di Indonesia.
 
Mereka membicarakan soal pendanaan yang mulai mengalir di bidang energi terbarukan dengan melibatkan tim Just Energy Transition Partnership (JETP).
 
JETP merupakan inisiatif kerja sama di bidang transisi menuju energi rendah karbon, yang diumumkan oleh Presiden Jokowi pada saat Pertemuan Puncak Kepala Negara G20 di Bali (Presidensi G20 Indonesia).
 
“JETP didukung oleh berbagai negara, utamanya Amerika Serikat, Jepang dan Eropa, juga Multilateral Development Bank dan pendanaan swasta serta filantropis,” ujar Sri Mulyani.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan