PT Pos Indonesia (Persero) dengan brand baru POS IND, memperkenalkan inovasi teranyar Mesin Sortir Robotik dan RFID (Radio Frequency Identification) (Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)
PT Pos Indonesia (Persero) dengan brand baru POS IND, memperkenalkan inovasi teranyar Mesin Sortir Robotik dan RFID (Radio Frequency Identification) (Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)

POS IND Manfaatkan Teknologi, Resmikan Penggunakan Mesin Sortir Robotik dan RFID

Patrick Pinaria • 20 November 2023 12:11
Sidoarjo: PT Pos Indonesia (Persero) yang mulai memperkenalkan brand baru yaitu POS IND, kembali menunjukkan inovasi dan langkah transformasi menjelang akhir 2023. Kali ini, perusahaan BUMN tertua di Tanah Air ini meluncurkan inovasi terbaru, yaitu Mesin Sortir Robotik dan RFID (Radio Frequency Identification).
 
Peluncuran Mesin Sortir Robotik dan RFID ini dilakukan internal di Sentral Pengolahan Pos (SPP) Surabaya pada Kamis, 16 November 2023, oleh Direktur Utama POS IND Faizal Rochmad Djoemadi. Peluncuran penggunaan mesin sortir robotic ini juga dihadiri Direktur Teknologi.
 
Adapun perkenalan ke publik untuk Mesin Sortir Robotik dan RFID ini, merupakan implementasi dari poin RKAP 2023 yakni 'Mendorong Portfolio Bisnis untuk Tumbuh Lebih Tinggi dari Industri dengan Terus Melakukan Transformasi dan Inovasi untuk Memberikan Produk dan Layanan yang Memenuhi Ekspektasi Pelanggan.
 
Baca juga: Meet The Coach: Indra Sjafri Didukung Pospay Motivasi Generasi Muda Kejar Impian

 
Untuk Strategic Initiatives, orientasi POS IND yaitu membangun kapabilitas digital untuk mendorong perbaikan seluruh proses bisnis. Sementara pada program kerja POS IND mengarahkan pada Automatization and Modernization proses bisnis.
 
Mesin sortir robotik ini secara teknis ditujukan untuk proses operasi. Ada enam pertimbangan teknologi tersebut dihadirkan dalam proses operasi Pos Indonesia, yaitu:
 
- Efisiensi biaya operasional
- Percepatan proses sehingga menghasilkan SWP (Standar Waktu Penyerahan) yang lebih baik, mengurangi irregularitas
- Integrasi data dengan platform kurir Pos Indonesia
- Fleksibitas di dalam pengoperasian dan pemeliharaan
- Peningkatan Customer Experience dengan kiriman produk yang lebih cepat dan aman. 

"Jadi mesin sortir robotik ini adalah bagian dari processing. Perusahaan kami kalau di bagian operasi ada CPTD (Collecting, Processing, Transporting, Delivery). Jadi, mesin robotik masuk dalam bagian P (Processing)," ujar Direktur Utama POS IND Faizal Rochmad Djoemadi.
 
POS IND Manfaatkan Teknologi, Resmikan Penggunakan Mesin Sortir Robotik dan RFID
(Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)
 
Pada tahap processing sebelumnya, lanjut Faizal, masih dilakukan serba manual. “Sekarang sudah kita otomatisasikan dan digitalisasikan. Di mana mesin ini tidak berdiri sendiri. Robotik ini nyambung dan diintegrasikan dengan sistem IT kita," kata Faizal.
 
Faizal pun menjelaskan penggunaan mesin sortir robotik ini masih pilot project. Ia yakin akan memberikan dampak positif dan akan berkembang penggunaannya sampai ke seluruh wilayah di Indonesia.
 
"Jadi ini baru piloting. InsyaAllah secara bertahap nanti di Jakarta, di seluruh Jawa, yang ada Semarang, Yogyakarta, mungkin tempat-tempat lain juga, dan Sumatera yang kiriman-kirimannya banyak. Karena ini memerlukan minimum volume untuk diproses secara robotik. Karena kalau volumenya sedikit tentu tidak akan efisien menggunakan robotik. Lebih baik menggunakan manusia," tutur Faizal.
 
Mesin sortir robotik ini juga merupakan bagian dari transformasi dan inovasi Pos Indonesia. Tujuannya, tentu untuk membuat proses operasi semakin efisien dan efektif. Mulai dari waktu pemrosesan hingga pengiriman barang ke pelanggan.
 
"Processing kita akan menjadi lebih cepat, lebih efisien sehingga total delivery time kami, SLA (service level  Agreement)  dan dari derivasinya ada yang disebut SWP (Standar Waktu Penyerahan). SWP-nya dari mulai barang diterima sampai deliver itu kan ada proses CPTD (Collecting, Processing, Transporting, Delivery). Kalau processing-nya lebih cepat, otomatis secara keseluruhan mengurangi waktu penyerahan, sehingga melebihi harapan customer," kata Faizal.
 
POS IND Manfaatkan Teknologi, Resmikan Penggunakan Mesin Sortir Robotik dan RFID
(Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)
 
Faizal mencontohkan, bila customer menggunakan layanan pengiriman reguler yang biasanya butuh 2-3 hari atau 4 hari, maka dengan sistem ini hanya dalam sehari barang sudah bisa diterima. Ini berarti, pelanggan menerima barang melebihi ekspektasi, melebihi harapan, karena lebih cepat di tahap prosesnya.
 
Efektivitas dan efisiensi dari penggunaan mesin sortir robotik ini juga terjadi dalam pemanfaatan SDM. Dengan adanya mesin ini tidak diperlukan lagi SDM untuk melakukan sortir sehingga bisa dialihkan ke divisi pekerjaan lain yang membutuhkan tenaga manusia.
 
"Operasional kerja yang bisa digantikan dengan robot akan semakin efisien. Cost jadi turun, profit semakin naik. Itu impact-nya untuk perusahaan. Jadi selain customer, impact penggunaan robotik juga untuk perusahaan," kata Faizal.
 

Efisiensi dan Efektif Jadi Kunci Penggunaan Otomasi

 
Senada dengan Faizal, Direktur Operasi dan Digital Service Pos Indonesia Hariadi juga mengaku penggunaan mesin ini membantu operasi kerja dalam memproses barang makin efektif dan efisien. Selain itu, efektif juga dalam hal biaya.
 
"Processing Center itu selama ini intens keberadaan pekerja dalam rangkaian prosesnya. Itu kita coba gantikan. Kita sudah coba menghitung bahwa dengan kita melakukan robot sortir ini saja kita bisa saving hampir 60 sampai 80 persen dari jumlah SDM yang ada. Itu adalah keunggulan dari sisi cost leadership yang ingin kami tunjukkan. Mungkin lebih dari itu. Karena pada saat kita misalnya mengalihkan proses sorting di KCU Surabaya kita tarik kemari. Otomatis di sana kita tidak butuh orang lagi," kata Hariadi.
 
Keberadaan pekerja yang akan digantikan dengan robot, maka akan dipindahkan ke bagian lain yang membutuhkan keberadaan orang secara fisik sehingga proses lingkaran kerja secara keseluruhan semakin efektif.
 
"Di satu sisi, bahwa ini meningkatkan kapasitas kita. Dengan jumlah 40 robot di sini bisa menghasilkan 3 ribu sortir item per jam, diantar 76 ribu. Sedangkan selama ini, satu shift kami hanya bisa menyelesaikan 3 ribuan. Bisa dibayangkan kalau kita Pos Indonesia satu waktu punya volume naik, bahkan sampai 700 persen dan kita masih bisa proses. Itulah keunggulan yang ingin kami capai. Dengan begini kesalahan sortir itu sudah sangat minim. Kecuali kalau di proses collecting-nya, yaitu salah memasukkan kode pos atau alamat," ujar Hariadi.
 
POS IND Manfaatkan Teknologi, Resmikan Penggunakan Mesin Sortir Robotik dan RFID
(Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)
 
Mesin sortir robotik dirancang dengan teknologi yang begitu canggih. Jenis dan spesifikasi mesin sortir robotik yang diterapkan di Pos Indonesia adalah Autonomous Mobile Robots (AMR) yang merupakan jenis robot yang disematkan Artificial Intelligence (AI), dilengkapi dengan sensor dan teknologi komputasi sehingga dapat mempelajari dan menafsirkan lingkungannya.
 
Jumlah robot yang dioperasikan di SPP Surabaya sebanyak 40 buah dan menyusul untuk SPP Jakarta dengan jumlah yang sama. Kemampuan 40 robot ini dapat melakukan sortir 3 ribu paket per jam, dengan kecepatan pergerakan robot 2 meter per detik. Robot ini mengunakan baterai litium, dengan waktu pengisian baterai selama 5 menit dan dapat beroperasi selama 4 jam non-stop. Uniknya, jika baterai akan habis, robot otomatis akan mendatangi charging station di bagian pinggir di kedua sisi track robot.
 
"Bisa lebih meningkat lagi. Tetapi tentu sesuai dengan kebutuhan kita. Kita bisa melakukan dengan proses robot sortir seperti ini kita bisa melakukan cycling-nya lebih cepat. Selama ini kita misalnya kita bisa melakukan dua-tiga kali, sekarang kami bisa melakukan lebih, sekitar empat hingga lima kali incoming atau untuk mengejar flight. Tapi tentu kita butuh volume juga untuk menjustifikasi untuk menambah jumlah angkutan sekunder," kata Hariadi.
 
Hariadi juga memastikan Surabaya bukan satu-satunya wilayah yang menjadi pilot project mesin robotik yang diterapkan Pos Indonesia. Menurutnya, pilot project penggunaan mesin ini juga akan diterapkan di Jakarta.
 
"Di Jakarta masih dalam proses konstruksi, kami punya fasilitas baru sehingga akan tertunda sampai Desember," katanya.
 

Teknologi Mengubah Budaya Kerja dan Pola Pikir

 
Sementara itu, Direktur Bussines Development dan Portopolio Management Pasabri Pesti mengungkapkan komitmen perusahaannya dalam menjalani mesin sortir robotik ini. Ia mengatakan, semua pihak Pos siap berkomitmen demi kepuasan pelanggan.
 
POS IND Manfaatkan Teknologi, Resmikan Penggunakan Mesin Sortir Robotik dan RFID
(Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)
 
"Obyektif utama dari yang kita lakukan hari ini adalah pelanggan. Karena pelanggan adalah segalanya buat Pos Indonesia. Jadi SLA yang kita kejar, reguler rasa sameday itu juga bisa kita lakukan dengan transformasi melalui processing hari ini," kata Pasabri.
 
Kedua, menurutnya, transformasi yang dilakukan ini secara langsung maupun tidak langsung juga akan berpengaruh pada budaya kerja, kultur orang-orang yang terlibat di dalamnya. Hal tersebut sangat bagus karena otomatis akan mengubah mindset juga bagi siapa saja yang terlibat dalam proses ini.
 
"Ketiga, kita ingin meyakinkan bahwa proses ini adalah transformasi yang berkelanjutan dan tidak kembali atau istilahnya adalah irreversible transformation. Jadi kita yakin dengan transformasi ini maka ke depannya Pos Indonesia akan semakin digital, proses-prosesnya juga. Kita akan semakin melesat dan tentu tidak ingin kembali ke dalam proses-proses yang manual dan lambat," ucap Pasbri.
 
Baca juga: Sinergi Pos Indonesia dan ULBI: Fasilitasi Beasiswa dan Ikatan Dinas untuk Mahasiswa

 
Penggunakan teknologi sebagai inovasi terbaru POS IND, sore harinya kembali  di-launching bersamaan dengan peresmian Pos Bloc Surabaya di Kantorpos Utama Kebon Rojo. Peluncuran ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.
 
Turut hadir dalam peresmian Pos Bloc, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi didampingi Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal R. Djoemadi, Direktur PT Pos Properti Indonesia Junita Roemawi, Komisaris PT Pos Indonesia (persero) Gunawan Hutagalung, direksi PT Pos Indonesia, hingga EVP Regional 5 Jawa Timur Bali Nusra.
 
Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi otomasi dengan penggunaan teknologi canggih seperti mesin sortir robotik dan RFID.
 
“Ini merupakan wujud dari transformasi yang POS IND jalankan, saya berharap peresmian merek dan logo menjadi momentum yang baik bagi perusahaan ini untuk terus bertumbuh, menggarap potensi bisnis yang ada dengan memaksimalkan kemajuan teknologi saat ini,” tutur Menteri Erick.
 
Menutup peresmian Pos Bloc yang sekaligus merupakan empat bentuk transfomasi dan inovasi yang diresmikan Menteri BUMN, Direktur Utama POS IND Faizal Rochmad Djoemadi menyampaikan bahwa penggunaan mesin sortir robotik dan RFID dilakukan untuk meningkatkan customer experience, yaitu pengiriman produk yang lebih cepat dan aman.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan