Janji tersebut diucapkan saat Zulhas, sapaannya, bertemu dengan para pebisnis Eropa lewat delegasi Dewan Bisnis Uni Eropa ASEAN (EU-ASEAN Business Council/EU-ABC) dan Euro Cham di Jakarta.
"Terkait e-commerce, revisi Permendag 50/2020 harus mendukung UMKM serta memastikan persaingan dan sistem lokapasar yang sehat," tegas Zulhas dikutip dari siaran pers, Selasa, 1 Agustus 2023.
Revisi Permendag 50/2020 paling dinanti para pelaku UMKM seiring munculnya fenomena Project S TikTok Shop. Project S TikTok Shop dicurigai menjadi cara perusahaan untuk mengoleksi data produk yang laris manis di suatu negara, untuk kemudian diproduksi di Tiongkok.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, revisi Permendag 50/2020 merupakan kebutuhan mendesak lantaran saat ini baru mengatur perdagangan di e-commerce, bukan social commerce. Ia mengaku revisi aturan tersebut sudah diwacanakan sejak tahun lalu, namun hingga kini masih belum terbit.
"Itu bukan hanya untuk TikTok saja, untuk seluruh e-commerce untuk juga yang cross border commerce semua. Jadi jangan kemudian saya dianggap anti TikTok, bukan, saya hanya mau melindungi produk UMKM supaya ada playing field yang sama dengan produk dari luar, jangan kemudian mereka diberi kemudahan," tegas Teten.
Baca juga: TikTok Berdalih Tak Ada Bisnis Lintas Batas, Teten: Jangan Bohongi Saya! |
Perkuat kerja sama perdagangan
Dalam pertemuan dengan pebisnis Eropa, Zulhas terus mendorong kolaborasi semua pihak untuk memajukan kerja sama perdagangan kedua negara.
"Saya mendorong kolaborasi antarpemerintah dan pelaku bisnis dari Indonesia dan Uni Eropa untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi, serta mengoptimalkan potensi ekonomi bilateral yang sangat besar," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Mendag berdialog dengan pelaku bisnis Uni Eropa mengenai kebijakan perdagangan, seperti ekspor dan impor, niaga elektronik (e-commerce), serta perdagangan internasional.
Ia mengungkapkan, kebijakan perdagangan luar negeri terus diperbaiki untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif. Untuk mendukung hal tersebut, Kemendag tengah mengembangkan sistem pelayanan publik berbasis elektronik yang transparan, cepat, serta mempermudah pelaku bisnis.
Pada pertemuan ini, kedua pihak juga membahas perkembangan kerja sama perdagangan Indonesia dan Uni Eropa, khususnya perkembangan Perundingan Indonesia-EU CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) yang tengah berjalan saat ini.
"Perundingan Indonesia-EU CEPA merupakan agenda prioritas Indonesia dan ditargetkan segera selesai. Saya meminta dukungan EU-ASEAN Business Council, Eurocham Indonesia, dan kelompok bisnis di Eropa untuk memastikan penyelesaian negosiasi ini," kata Zulhas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News