"Pariwisata di Bali membutuhkan insentif-insentif, sentuhan, dan kehadiran program-program yang bisa lebih banyak mendatangkan acara yang berkualitas internasional sehingga industrinya semakin menggeliat dan membuka peluang usaha dan lapangan kerja," kata Sandiaga dilansir Antara, Selasa, 13 Februari 2024.
Penyelenggaraan acara Pesta Bergoyang, menurut Sandi, merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap upaya pengembangan daya tarik wisata baru di Bali.
Baca juga: Minta Pengusaha 'Berdamai' dengan Pajak Hiburan, Sandiaga: Itu Bisa Dukung Indonesia Emas Lho! |
Bali merupakan tempat pertama pelaksanaan Pesta Bergoyang, yang rencananya diselenggarakan di sejumlah kota termasuk Semarang, Surabaya, dan Bandung.
Pesta Bergoyang akan diselenggarakan di Lapangan Niti Mandala Renon, Kota Denpasar, Provinsi Bali, pada 25 Februari 2024.
"Pesta Bergoyang 2024 merupakan kegiatan untuk masyarakat dengan bernuansa Nusantara, bukan sekadar konser, melainkan sebuah perayaan budaya yang meriah, di mana pengunjung dapat menikmati berbagai aktivitas, dari festival musik sampai beberapa kegiatan seru berhadiah," ucap Sandi.
Alasan Bali jadi tuan rumah
Ketua Dewan Pembina Pesta Bergoyang Bayu Agustianto menjelaskan pemilihan Bali sebagai tuan rumah pertama dilakukan berdasarkan masukan dari masyarakat Bali."Acara ini perdana hadir di Bali dengan tujuan untuk pengembangan wisata melalui kegiatan yang bertemakan Nusantara, kita juga akan mendatangkan musisi-musisi dan ornamen-ornamen dari berbagai wilayah di Nusantara," jelas dia.
Tak hanya menarik wisatawan, Bayu menyampaikan bahwa sebanyak 50 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) akan berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan Pesta Bergoyang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News