"Untuk 2024 sudah dianggarkan, jadi tentunya kita akan melihat kelanjutan dari kartu, karena ini sebagian besar dibiayai oleh pemerintah dan agenda pemerintah," katanya pada acara Cangkrukan Bareng Menko Perekonomian di Solo, Jawa Tengah, dilansir Antara, Selasa, 5 Desember 2023.
Ia mengatakan terkait dengan anggaran ke depan, tergantung dari pembahasan yang dilakukan oleh pemerintah. Meski demikian, diakuinya, jutaan orang mendapatkan manfaat dari kartu prakerja.
Baca juga: Seberapa Besar Manfaat Program Kartu Prakerja? Ini Hasil Risetnya |
Kartu prakerja dinikmati 17 juta orang
"Kartu prakerja sudah dinikmati lebih dari 17 juta orang dan kita sudah mulai sistem offline lebih dari satu juta. Tentu ini program yang dibutuhkan untuk menyesuaikan antara pendidikan dan lapangan kerja," jelas dia.Sementara itu, dikatakannya, kartu prakerja awalnya dikampanyekan oleh Presiden Joko Widodo pada 2019.
"Satu kartu prakerja, kedua kartu sembako, yang ketiga kartu Indonesia pintar (KIP) kuliah, dan terkait dengan omnibus law cipta kerja. Ini terkait dengan reformasi struktural, tentu dari berbagai kartu ini banyak dikerjakan dari Kantor Menko Perekonomian, termasuk kartu prakerja ditugaskan kepada Menko," tutur dia.
Ia mengatakan pertimbangan dikeluarkannya kartu prakerja karena dari segi konsep merupakan hal yang baru.
"Ini sesuai yang belum ada dari segi konsep, yang kedua Pak Jokowi melihat ke depan bonus demografi menjadi penting," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News