Diseminasi Riset Prakerja yang diselenggarakan oleh Prakerja dan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI). ist
Diseminasi Riset Prakerja yang diselenggarakan oleh Prakerja dan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI). ist

Seberapa Besar Manfaat Program Kartu Prakerja? Ini Hasil Risetnya

Adri Prima • 24 November 2023 13:57
Jakarta: Hasil riset tiga lembaga penelitian DEFINIT, Centre for Innovation Policy and Governance (CIPG), dan Svara Institute menunjukkan bahwa Program Kartu Prakerja memberikan manfaat positif bagi penerimanya.
 
Hal ini juga yang membuat pemerintah berencana melanjutkan Prakerja. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meyakini program Prakerja akan tetap berlanjut di tahun mendatang meski pemerintahan berganti. 
 
"Anggaran ke depan ditentukan oleh pemerintahan sekarang. Jadi dalam siklus anggaran pemerintah sekarang bisa menitipkan program keberlanjutan. Kalau kita ajukan program unggulan termasuk Prakerja dalam APBN 2025, maka program berlanjut," kata Airlangga dalam acara Diseminasi Riset Prakerja “Continuous Improvement, Evidence-driven Decision Making” yang diselenggarakan oleh Prakerja dan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) di Auditorium MM UI Salemba, Kamis, 23 November 2023.

Dalam diskusi yang dimoderasi oleh Guru Besar FEB UI Bambang Brodjonegoro, Airlangga juga meyakini Prakerja bisa menjadi program yang menjembatani antara pekerja dan lapangan kerja yang tantangan ke depannya mayoritas pekerjaan akan beralih ke sektor digital. 
 
Hal ini relevan dengan tantangan pasar kerja yang dipaparkan oleh platform LinkedIn dan portal kerja Pintarnya dalam acara tersebut. “Sepuluh dari lima belas pekerjaan yang paling cepat perkembangannya di Indonesia adalah yang membutuhkan keahlian digital," kata Head of Public Policy & Economics Graph, Southeast Asia LinkedIn, Trisha Suresh. 
 
Baca juga: Dunia Kerja Dinamis, Alumni Prakerja Didorong Kembangkan Keterampilan
 

Manfaat Prakerja dirasakan 17,5 juta orang


Direktur Eksekutif Prakerja, Denni Puspa Purbasari memaparkan, sejak diluncurkan pada 2020, hingga saat ini manfaat Prakerja telah dirasakan oleh 17,5 juta orang dari 514 kabupaten dan kota di Indonesia.
 
Menurutnya, Prakerja juga selalu mengembangkan diri dengan terbuka kepada lembaga-lembaga riset untuk selalu memberikan penilaian dan masukan atas apa yang dikerjakan. “Kami sering disurvei. Itu penting untuk continuous improvement Prakerja,” kata dia.
 
Pendiri lembaga riset DEFINIT, Bagus Santoso memaparkan dalam hasil risetnya bahwa 98,8 persen responden merasa sangat puas mengikuti pelatihan yang diberikan program Prakerja, baik secara tatap muka maupun daring. "Mereka juga merasa jangka waktu pembelian pelatihan pertama selama 15 hari sudah sesuai," kata Bagus.
 
Temuan dalam riset yang didonori Asian Development Bank (ADB) tersebut juga menunjukan bahwa responden merasa dana pelatihan yang mereka terima sebesar Rp3,5 juta dan insentif pasca pelatihan Rp600 ribu cukup memuaskan. Dalam riset yang dilakukan periode 8-30 Juni 2023, Bagus menggunakan metodologi adaptasi model Kirkpatrick dengan teknis analisis kuantitatif dan kualitatif melalui word cloud, dengan total responden sebanyak 2.972 orang.

Berkontribusi dalam proses pemulihan ekonomi nasional


Sementara dalam temuan lembaga riset CIPG yang juga didukung oleh ADB, mereka memaparkan bahwa keberadaan Prakerja yang diluncurkan di saat pandemi Covid-19 sangat bermanfaat dalam proses pemulihan ekonomi nasional. 
 
Deputy for Knowledge and Innovation CIPG, Mona L. Usmani memaparkan temuannya bahwa krisis ekonomi jauh lebih menakutkan ketimbang terpapar Covid-19. "87 persen responden tidak terlalu khawatir akan kena Covid-19. Sehingga kami melihat ketika krisis dampak ekonomi memang lebih terasa ketimbang kesehatan mereka sendiri," papar Mona. 
 
Karena itu, mereka yang terdaftar dalam Prakerja merasa sangat terbantu dengan adanya program yang dibentuk pemerintah kala itu.
 
Sedangkan riset ketiga yang dikemukakan oleh Svara Institute menyoroti mengenai ketersediaan dan aksesibilitas jaringan internet dalam menunjang pelatihan Prakerja yang digelar secara online selama pandemi Covid-19.
 
"Untuk Prakerja, konsisten kami masih menemukan korelasi yang positif dan signifikan lalu saat ditambahkan dengan BTS (Base Transceiver Station) ini juga positif untuk meningkatkan kompetensi, produktivitas, daya saing dan entrepreneurship skills," kata peneliti senior SVARA Institute, Widdi Mugijayani.
 
Tiga hasil riset mengenai Prakerja itu pun ditanggapi oleh sejumlah panelis, yaitu Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Teguh Dartanto; Kepala IASEB FEB UI Turro Selrits Wongkaren; Kepala Prodi Magister Ekonomi Kependudukan dan Ketenagakerjaan FEB UI, Diahhadi Setyonaluri; dan Ekonom Senior, Vivi Alatas. Mayoritas dari mereka mengapresiasi keberadaan Prakerja yang bisa menjadi jembatan untuk menciptakan generasi muda untuk bisa memiliki keterampilan untuk bekerja.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan