Plastik ramah lingkungan. Foto: Recyclenation
Plastik ramah lingkungan. Foto: Recyclenation

Perusahaan Australia Bidik Kepulauan Meranti untuk Bahan Baku Plastik

Antara • 06 November 2022 19:18
Kepulauan Meranti: Perusahaan asal Australia PT Springfields melakukan penjajakan untuk memanfaatkan sagu di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, sebagai campuran bahan baku plastik ramah lingkungan.
 
Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil di Selatpanjang, mengaku telah menerima kunjungan silaturahmi rombongan dari PT Springfields yang dipimpin direktur utamanya Simon Peter pada Sabtu malam, 5 November 2022.
 
Ia juga menyambut baik dan berharap penelitian yang dilakukan perusahaan tersebut bersama Institut Pertanian Bogor membuahkan hasil dengan wujud investasi ke Kepulauan Meranti. Ia pun menjamin pemerintah kabupaten siap membantu dan mempermudah segala pengurusan yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut.

"Kami di Meranti siap membantu dan memenuhi kebutuhan perusahaan. Baik itu lahan maupun bahan baku pati sagu yang berkualitas," sebutnya.
 
Baca juga: Konsep ESG Rengkuh Gojek Capai Target Tiga Nol

Lebih lanjut, dia menjelaskan, Kepulauan Meranti mampu memproduksi pati sagu sebanyak 280 ribu ton per tahun dengan kualitas terbaik di Indonesia. Ia berharap rencana investasi dari Springfields itu bisa berdampak bagi perekonomian masyarakat Meranti.
 
"Kita sangat welcome dengan masuknya para investor. Kita mau masyarakat Meranti bisa sejahtera. Saya harap Pak Simon bisa membawa teman-temannya untuk juga berinvestasi di Meranti," ujarnya.
 
Sementara Kepala Dinas Perdagangan Kepulauan Meranti Marwan menambahkan jika penelitian dan kerja sama tersebut berhasil, Springfields akan membutuhkan pati sagu dari Kepulauan Meranti sebanyak 1000 ton per bulan.
 
"Kita sudah membawa mereka melihat potensi sagu yang ada di Sungaitohor. Tentunya kita berharap investasi ini berhasil. Yang jelas, kita siap dan mampu memproduksi sagu sesuai permintaan mereka," jelas Marwan.
 
Direktur Utama PT Springfields Simon Peter Field menjelaskan pihaknya sedang melakukan penelitian untuk pengelolaan tepung atau pati sagu lanjutan menjadi bahan baku plastik ramah lingkungan.
 
"Saat ini dunia sedang mencari alternatif bahan baku plastik yang ramah lingkungan dan mudah terurai," kata Simon.
 
Oleh karena itu, kata Simon, pati sagu dan tapioka menjadi salah bahan baku yang dilirik. Dengan bahan baku tersebut, plastik akan dapat terurai dalam waktu tiga bulan.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan