Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: dok BTN.
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: dok BTN.

Rights Issue Juga Punya KPI, Apa Saja Itu?

Ade Hapsari Lestarini • 29 Januari 2023 21:14
Jakarta: PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk memulai 2023 dengan optimisme, terlebih setelah mendapatkan suntikan dana segar senilai total Rp4,13 triliun dari hasil penyelenggaraan rights issue dan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebelumnya.
 
Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati berharap dari PMN yang diberikan Pemerintah, BTN dapat bersinergi dan memberi nilai tambah, namun tetap memprioritaskan kesehatan neraca keuangannya dalam menjawab tantangan sektor perumahan.
 
"Jadi saya berharap, BTN tentu bisa bersinergi dan memberi nilai tambah, tapi BTN harus sehat, kalau Anda sakit, sama kalau Anda sakit punya covid, mau join sama malah bisa nularin semua. So the first and the most important conditions, BTN harus menjadi nilai tambah, Anda harus sehat, Anda harus well governed, Anda harus efisien, Anda harus better manage, Anda harus kompetitif, Anda baru memiliki nilai tambah," kata Menteri Keuangan saat memberikan paparan pada rapat kerja BTN 2023, dikutip Minggu, 29 Januari 2023.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Menteri Keuangan menekankan pentingnya BTN terus menjaga neraca keuangannya pada sisi fundamental, meskipun diberikan amanah oleh Pemerintah untuk mendukung program perumahan yang ditetapkan Pemerintah.
 
"Kita semuanya bisa ditugasi negara untuk tujuan apapun, tapi kalau kita ditugasi untuk menjadi profesional adalah menjalankan amanah secara benar, efisien, tidak mudah  puas dan terus haus terhadap prestasi dan meningkatkan serta menjaga tata kelola serta keuangan Anda," tegas Menteri Keuangan.
 
Baca juga: Bagaimana Persaingan Mobile Banking di Industri Perbankan Nasional?

Menteri Keuangan menilai, dalam menetapkan target-target pencapaian dari penggunaan dana rights issue tidak dipersempit hanya pada penyaluran kredit ke perumahan, namun harus lebih luas dari target akumulasi sebesar 1,32 juta unit yang ditetapkan tercapai pada 2025.
 
"Anda BUMN, tidak bekerja sekadar cari untung, keuangan tetap harus harus dijaga tapi its the not only objective, Anda punya idealisme, membangun Indonesia, menyejahterakan masyarakat dari sisi keuangan, jalankan amanah itu dengan baik istiqomah menjadi mortgage company terbaik di ASEAN dan membuat rakyat dan Indonesia bangga kepada Anda," kata Menteri Keuangan.

KPI rights issue

Menindaklanjuti arahan Menteri Keuangan, Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo dan Wakil Komisaris Utama Iqbal Latanro menandatangani Kontrak Kerja Manajemen 2023 yang memasukkan target-target dari KPI rights issue.
 
"Kami akan memastikan amanah yang telah diberikan akan kami laksanakan dengan penuh kesungguhan hingga masyarakat dapat merasakan manfaat yang nyata yaitu memiliki rumah dengan cepat, mudah dan murah,” kata Haru.
 
KPI rights issue yang dimaksud Haru meliputi di antaranya peningkatan penyaluran KPR secara akumulatif dari 2021-2024 menjadi 1,32 juta unit, peningkatan profitabilitas, perbaikan rasio permodalan, rasio kualitas kredit, peningkatan kontribusi dividen dan pajak untuk negara, serta penciptaan inovasi bisnis.

Tantangan menghadang di 2023

Sementara untuk 2023, Haru menilai terdapat sejumlah tantangan yang menghadang perekonomian dan bisnis perbankan, di antaranya ketatnya likuiditas dan kenaikan suku bunga  acuan serta persaingan baik dari  sisi suku bunga kredit maupun tabungan hingga tren transaksi digital yang menjadi prilaku baru nasabah.
 
Oleh sebab itu pada Rapat Kerja dengan tema Digital Disruption to Expand Mortgage and Beyond tersebut, Haru menegaskan perlunya transformasi digitalisasi bisnis yang diiringi dengan transformasi leadership.
 
"BTN berkomitmen untuk mengembangkan Digital Channel ekosistem yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dari sisi hunian. Saat ini BTN telah memiliki BTN Property, BTN Property for Developers & BTN Smart Residence yang dapat memberikan kenyamanan bagi Nasabah mencari rumah yang diiinginkan sekaligus dapat memberikan jasa after sales kepada nasabah. BTN menciptakan sebuah ekosistem perumahan yang dapat diakses hanya dalam genggaman tangan. pengembangan ini akan terus dilakukan sebagai bagian komitmen BTN menjadi the best mortgage Bank in Southeast Asia 2025," kata Haru.
 
Adapun target 2023 di antaranya, kredit tumbuh sekitar sembilan persen, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sekitar delapan persen, laba bisa meningkat sekitar delapan persen, serta NPL bisa ditekan di bawah tiga persen.
 
Wakil Komisaris Utama BTN Iqbal Latanro menambahkan pandangan agar BTN mampu menghadapi tantangan dan memaksimalkan potensi 2023 antara lain, BTN harus memperkuat muruah sebagai Bank Perumahan, peningkatan dana murah, serta peningkatan fee based income atau pendapatan nonbunga.
 
"Selain itu dari sisi SDM, diperlukan peningkatan kompetensi pegawai, dan peningkatan budaya melayani nasabah serta meningkatkan leadership," tutup Iqbal.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id


 
(AHL)



LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif