Wakil Presiden Maruf Amin. FOTO: Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin. FOTO: Setwapres

Impor Beras untuk Antisipasi Kekurangan Stok Nasional, Wapres: Kalau Cukup Tidak Jadi!

Antara • 05 Desember 2022 19:31
Jakarta: Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengatakan keputusan impor beras melalui Badan Urusan Logistik (Bulog) dilakukan untuk mengantisipasi kekurangan stok beras nasional. Upaya itu dengan harapan bisa menjaga ketersediaan dan mengelola stabilitas harga.
 
"Ya, pemerintah memang sudah mengantisipasi untuk melakukan berbagai upaya-upaya, terutama masalah beras. Apabila kurang, impor. Akan tetapi, bila cukup, tidak jadi impor. Jadi, itu sifatnya kalau ada kekurangan," kata Wapres, di Jakarta, dilansir dari Antara, Senin, 5 Desember 2022.

 
Menurutnya sejauh ini pemerintah terus berupaya mendorong intensifikasi tanaman pangan. Ketika berkunjung ke Sulawesi Selatan, Wapres mendapatkan laporan pemerintah daerah setempat telah melakukan intensifikasi berbagai hal terkait dengan beras, baik dari bibit maupun pengelolaan tanah, dan berhasil meningkatkan produksi hingga 250 ribu ton tahun ini.

"Jadi, ini ada di daerah-daerah yang lain dan mungkin juga yang tidak berhasil. Menurut laporan memang diperkirakan memang terpenuhi, tetapi memang mungkin ada panen-panen yang kebanjiran di beberapa daerah," kata Ma’ruf Amin.
Baca: Ini Alasan Saham GOTO Dijual Rp2 Perak

Oleh karena itu, kata Wapres, pemerintah terus melakukan penghitungan kecukupan stok beras nasional dan impor beras hanya bersifat antisipatif. Diberitakan sebelumnya disebutkan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso ditugaskan untuk impor beras oleh negara untuk mengamankan stok beras yang saat ini di angka 594 ribu ton.
 
"Ini sudah ada keputusan Rakortas, dan keputusan Rakortas itu semua menteri yang terkait sudah memberikan keputusan. Bulog itu hanya melaksanakan dari perintah, penugasan," kata Budi Waseso beberapa waktu lalu.
 
Budi Waseso atau yang akrab disapa Buwas mengatakan dalam rakortas itu Bulog ditugaskan untuk mengamankan stok beras untuk kebutuhan program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) atau operasi pasar untuk intervensi harga, serta untuk kebutuhan kejadian luar biasa seperti penanganan bencana atau bantuan sosial.
 
Buwas menyebut keputusan dalam Rakortas mengamanatkan agar Bulog menyerap stok beras dalam negeri sebanyak 500 ribu ton yang disiapkan oleh Kementerian Pertanian, dan 500 ribu ton pengadaan dari luar negeri.
 
Namun, pengadaan beras dari dalam negeri tidak bisa dilakukan karena tidak tersedianya beras untuk dibeli oleh Bulog. Saat ini Bulog baru mengamankan 500 ribu ton beras komersial dari luar negeri yang sewaktu-waktu bisa diimpor ke Indonesia.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan