Ilustrasi kedelai lokal. Foto: AFP.
Ilustrasi kedelai lokal. Foto: AFP.

Harga Kedelai Lokal Lebih Murah dari Impor, Kok Bisa?

Antara • 27 September 2022 13:41
Kudus: Perajin tahu dan tempe di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kini memiliki pilihan kedelai lokal untuk membuat tahu dan tempe, menyusul tingginya harga jual kedelai impor.
 
"Harga jual kedelai impor mencapai Rp12.700 per kilogram, sedangkan kedelai lokal hanya Rp12 ribu per kg," kata Manajer Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Primkopti) Kabupaten Kudus Amar Ma'ruf di Kudus dikutip dari Antara, Selasa, 27 September 2022.
 
baca juga: Dear Pak Tani, Pemerintah Bakal Beli Kedelai Lokal Rp10 Ribu

Ia mengakui ketersediaan kedelai lokal memang belum lama, karena selama ini memang sulit diperoleh akibat jumlah lahan tanaman kedelai terbatas. Pasokan kedelai lokal yang diterima saat ini, imbuh dia, dari Kabupaten Pati. Namun stoknya saat ini hanya tersisa tiga ton.
 
Berbeda dengan kedelai impor stoknya masih cukup banyak mencapai 50 ton dan masih bisa ditambah. Sedangkan kedelai lokal disesuaikan dengan daerah yang panen karena sebelumnya juga mendapatkan pasokan dari Kabupaten Blora dan Jawa Timur.

Sebelum ada penyesuaian harga jual bahan bakar minyak, kata dia, harga jual kedelai impor masih berkisar Rp12.300 per kg. Namun, setelah ada penyesuaian harga akhirnya ada kenaikan harga secara bertahap.
 
Hal itu, lanjutnya, tidak terlepas dari adanya kenaikan biaya transportasi pengiriman kedelai dari Semarang. Sebelumnya biaya transportasi hanya Rp60 per kilogram, kemudian naik menjadi Rp85 per kilogram, sehingga harga kedelai juga disesuaikan dengan tambahan biaya operasional tersebut.
 
Adanya kenaikan harga jual kedelai juga berdampak pada permintaan menjadi berkurang hingga 30-an persen dari sebelumnya per hari bisa mencapai 20 ton.
 
"Perajin tahu dan tempe memang mengakui sulit mempertahankan kapasitas produksinya karena permintaan pasar juga agak lesu," ujarnya.
 
Program subsidi harga kedelai impor yang digulirkan sebelumnya, kata dia, memang diharapkan berlanjut karena ternyata harga kedelai bukannya turun, justru naik lagi.
 
Sementara jumlah pengusaha tahu dan tempe di Kabupaten Kudus mencapai 300 pengusaha yang tersebar di beberapa kecamatan. Sementara yang sebelumnya diajukan mendapatkan subsidi harga dari anggota Primkopti Kudus sekitar 169 perajin
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan