Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: Medcom.id/Suci Sedya Utami.
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: Medcom.id/Suci Sedya Utami.

Defisit APBN 2020 Bisa Capai 2,5%

Nur Azizah • 09 Maret 2020 20:34
Jakarta: Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 bisa melebar di kisaran 2,2-2,5 persen.
 
"APBN 2020 memang defisitnya akan meningkat. Saat ini, kita mengindikasikan defisit itu ada dalam kisaran antara 2,2-2,5 persen. Namun kita akan melihat nanti dari sisi penerimaan maupun belanjanya," ungkap Sri Mulyani di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 9 Maret 2020.
 
Maka dari itu, pemerintah akan melihat dinamika harga minyak dan perlemahan perekonomian, artinya sumber penerimaan perpajakan akan terlihat. Dinamika indikator yang lain, tuturnya, seperti produksi minyak dan nilai tukar.

"Ini semua kan sekarang bergerak. Jadi, kita pasti akan lihat. Yang sekarang kita fokuskan adalah bagaimana kita memformulasikan kebijakan stimulus yang tepat dengan perubahan yang begitu cepat. Itu yang sedang kita fokuskan. Nanti mengenai postur APBN 2020, kita harus laporkan ke DPR dalam bentuk laporan semester. Di situ nanti akan mulai terlihat apa yang disebut postur 2020 bergeraknya seperti apa," jelas dia.
 
Baca: Imbas Korona, Defisit APBN Diprediksi Melebar hingga 2,5%
 
Oleh karena itu, lanjut Sri Mulyani, pemerintah akan tetap fokus mencoba merumuskan kebijakan. Karena situasinya masih bergerak terus, ujar dia, maka yang disebutkan perumusan stimulus fiskal akan didesain sesuai perkembangan yang ada.
 
"Yang saya sampaikan tadi, itu masih indikasi sangat awal, apa yang terjadi dari dua bulan pertama ini dengan perubahan yang sangat banyak, terutama pada kejadian akibat virus korona," ujar dia.
 
Jika kemarin pemerintah melihat ketidakpastian ekonomi sebagai suatu shock, yang kemudian dampaknya memengaruhi atau menolong dari sisi perusahaan baik itu hotel, restoran, baik yang berasal dari industri manufaktur.
 
"Namun kita lihat sekarang perkembangannya akan berlanjut, maka kita akan lihat desainnya yang terbaik. Minggu-minggu ini kita masih akan berkoordinasi dengan Pak Menko Perekonomian untuk melihat opsi-opsi dari stimulus yang tetap di dalam koridor membuat instrumen APBN menjadi salah satu penolong perekonomian kita yang sedang dalam kondisi lemah. Itu yang sedang kita fokuskan. Dan sekaligus juga kita mulai membangun desain untuk 2021," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan