Pertumbuhan laba bersih ini tak lepas dari peningkatan jumlah nasabah Pegadaian. Tahun ini, jumlah nasabah meningkat 12,5 persen secara yoy. Jika dihitung, nasabah Pegadaian naik dari 9,36 juta menjadi 10,53 juta.
Fakta tersebut dipaparkan Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawan di The Gade Tower, Senin, 6 Mei 2024. Pada kesempatan itu, ia juga mengungkapkan banyak produk Pegadaian mengalami pertumbuhan.
"Semua produk kami tumbuh. Baik dari produk gadai atau pun non-gadai," ujar Damar.
Catatan positif lainnya yang ditunjukkan pada statistik penyaluran pinjaman atau Outstanding Loan (OSL) Gross. Hingga 30 April 2024, angka OSL Gross di Pegadaian tumbuh sebesar 20,6 persen yoy dari Rp60,3 triliun menjadi Rp72,7 triliun.
Baca: Pegadaian Luncurkan Buku 'Van Leening, When History Begin,' Sejarah Perjalanan 123 Tahun |
Menurut Damar, peningkatan OSL Gross ditopang layanan produk gadai. Produk gadai dinilai berperan besar untuk pertumbuhan OSL tersebut.
"Karena portofolio terbesar adalah gadai, masih gadai yang menjadi penyumbang terbesar," lanjutnya.
Selain itu, statistik rasio keuangan juga menunjukkan performa baik pada tahun ini. Misalnya, angka kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) turun dari 1,98 persen pada 30 April 2023 menjadi 1,26 persen di kuartal 30 April 2024. Kemudian, BOPO turut mengalami penurunan menjadi 62,70 persen dari 65,54 persen yoy.
Catatan positif lainnya juga terlihat pada rasio profitabilitas. Salah satunya, return on asset (ROA) yang dihitung menggunakan laba setelah pajak dibagi dengan rerata total aset, Pegadaian tumbuh dari 5,52% per 30 April 2023 menjadi 6,46% pada 30 April 2024.
Begitu pula dengan return on equity (ROE) yang menggunakan perhitungan laba setelah pajak dibagi dengan rata-rata ekuitas, Pegadaian juga meningkat menjadi 16,76% per 30 April 2024 dari periode yang sama tahun sebelumnya 14,11%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News