Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta dalam peningkatan produksi padi melalui optimalisasi lahan rawa dan pompanisasi di lahan sawah tadah hujan, serta pemanfaatan lahan perkebunan untuk padi gogo.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan menyampaikan, sektor yang paling siap membangun kehidupan Indonesia yang lebih baik besok maupun yang akan datang adalah pertanian dan SDM menjadi tulang punggung penggerak pembangunannya.
"Krisis pangan sama dengan krisis keamanan dan politik. Pangan adalah senjata kita, dan kita harus menekan impor bahkan harus bisa menyetop impor, kita harus ekspor. SDM Pertanian mulai dari penyuluh hingga para petani harus bergerak cepat mengambil bagian menjaga ketahanan pangan," jelas dia.
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi, mengatakan, padi merupakan salah satu komoditas yang strategis. Tingginya permintaan masyarakat terhadap komoditas ini harus diantisipasi dengan mengenjot produksi dalam mencukupi kebutuhan dalam negeri.
"Kunci dalam Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional adalah meningkatkan produksi. Karenanya, segala sumber daya dan dukungan perlu difokuskan dalam peningkatan produksi pada musim tanam yang sedang berlangsung maupun yang akan datang," ujar dalam konferensi pers TOT Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional saat konferensi pers online menjelang pelaksanaan ToT, Kamis, 25 April 2024.
Baca juga: Kondisi Pangan Global Sedang Tidak Baik-baik Saja |
Mendukung budi daya padi dan jagung
Dedi mengatakan, Kementerian Pertanian selama ini telah menerapkan pendekatan yang holistik dalam mendukung budi daya padi termasuk jagung. Dukungan sarana dan prasarana ditujukan pada proses hulu sampai hilir, dari penyiapan lahan sampai pengolahan. Pada setiap proses ini, kata dia, upaya peningkatan kapasitas SDM juga terus dilakukan.
Dedi pun berharap, melalui kegiatan TOT ini dapat saling bersinergi untuk meningkatkan kualitas kegiatan pelatihan pertanian, yang secara tidak langsung berkontribusi terhadap kemajuan pertanian di Indonesia secara berkelanjutan.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari dari 2-4 Mei 2024 ini, akan digelar secara tatap muka di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang dan secara online serentak di UPT Pelatihan Pertanian, Kantor Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/kota, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), dan Kantor Koramil di seluruh Indonesia.
Kegiatan ini akan diikuti 120.641 peserta yang terdiri dari 187 widyaiswara, 262 dosen, 70 guru UPT Pendidikan Pertanian, 24.607 penyuluh pertanian PNS, 12.480 penyuluh pertanian PPPK, 1.385 penyuluh pertanian THL Pusat, 8.775 penyuluh pertanian THL Daerah, serta 72.875 Bintara Pembina Desa (BABINSA). Dari jumlah tersebut, 100 peserta mengikuti pelatihan secara tatap muka yang terdiri atas 12 widyaiswara, empat guru, 64 penyuluh pertanian, 16 babinsa, dan empat dosen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id