Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya sinergi dalam menghadapi ancaman krisis pangan dunia. Tak hanya pusat, pemerintah daerah (pemda) juga diharapkan berkontribusi besar dalam mengantisipasi kelangkaan pangan.
"Menaruh harapan besar terhadap pemerintah daerah di seluruh Indonesia," kata Amran melalui keterangan tertulis, Kamis, 25 Juli 2024.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menyampaikan bahwa swasembada beras berkelanjutan menjadi komitmen pemerintah. Menurut dia, lahan rawa menjadi solusi bagian penting bagi masa depan pertanian Indonesia.
"Peningkatan produksi padi melalui optimalisasi pemanfaatan lahan rawa berkelanjutan dan pompanisasi berbasis pertanian modern sangat diperlukan. Hal ini sejalan dengan upaya mengatasi krisis pangan yang terjadi dewasa ini karena adanya konflik dan El Nino yang terjadi sejak Februari 2023”, ujar Dedi.
Dedi mengajak semua tim UPSUS Antisipasi Darurat Pangan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) agar bekerja keras. Sehingga, target yang ditentukan tercapai.
Baca juga: Begini Cara Kementan Tingkatkan Produksi Padi di Musim Kemarau |
Dalam rangka percepatan program Antisipasi Darurat Pangan Provinsi Kalsel, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluhtan), Bustanul Arifin Caya, selaku penanggungjawab provinsi melakukan rapat koordinasi bersama Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (PKP) Kalsel pada Selasa 23 Juli 2024. Kegiatan tersebut diikuti penanggung jawab PAT kabupaten kota di Kalsel.
Dalam kesempatan tersebut, Bustanul menyampaikan realisasi pertambahan areal tanam di Kalsel belum optimal. Dia meminta pemda di Kalsel melakukan akselerasi mencapai target tersebut.
"Permasalahan di lapangan harus segera dicarikan solusinya, dan penyampaian data perkembangan PAT melalui optimasi lahan, pompanisasi dan tumpang sisip padi gogo harus cermat, benar dan tepat”, ujar Bustanul.
Bustanul mengungkapkan bahwa Provinsi Kalimantan Selatan termasuk 10 besar penghasil beras di indonesia, oleh karena itu keberhasilan PAT Kalsel akan menjadi kontributor keberhasilan penyediaan pangan nasional dan sebaliknya jika Kalsel tidak mencapai target maka akan berpengaruh pada produksi pangan Nasional.
“Lahan yang sudah panen agar segera diolah dan tanam kembali, sambil menunggu pekerjaan konstruksi berproses dan pompa yang sudah ada harus dioptimalkan untuk mengejar capaian perluasan areal tanam," ujar dia.
Sementara itu, Kapala Dinas PKP Kalsel, Syamsir Rahman, meminta kepada seluruh jajarannya dan kepala dinas pertanian kabupaten kota berupaya keras untuk merealisasikan kegiatan PAT melalui optimasi lahan, pompanisasi, dan tumpang sisip.
"Bila perlu kita pantau setiap hari progres pelaksanaan melalui penanggungjawab-penanggungjawab dari masing-masing Dinas. Melalui ralor ini diharapkan dapat mempercepat capaian PAT Kalsel, ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News