Baca juga: Ketidakpastian Tarif Hambat Investasi di Usaha Kecil dan Negara Berkembang |
Dalam acara Bincang Bisnis yang digelar bersama TikTok for Business di Bali, Visa memperkenalkan berbagai solusi pembayaran yang dirancang khusus untuk pelaku UMKM pariwisata mulai dari operator hotel dan restoran hingga penyedia tur dan villa. Melalui Visa Commercial Solutions, pelaku usaha dapat mengelola pengeluaran, membayar pemasok, hingga memantau arus kas secara otomatis.
“Usaha kecil dan menengah adalah fondasi penting bagi perekonomian pariwisata Bali. Dengan menghadirkan solusi pembayaran digital yang aman dan mudah melalui jaringan global Visa, kami membantu para pelaku UMKM menjangkau lebih banyak pelanggan, menjalankan operasional secara lebih efisien, dan bersaing di pasar internasional,” ujar Country Manager Visa Indonesia Vira Widiyasari dikutip Jumat, 17 Oktober 2025.
“Ketika mereka dapat menerima dan melakukan pembayaran dengan mudah, bisnis akan lebih efisien, pelanggan merasa nyaman, dan ekonomi lokal tumbuh lebih inklusif.” tambah dia.
Meski preferensi wisatawan terhadap pembayaran digital terus meningkat, banyak pelaku usaha pariwisata di Bali masih bergantung pada transaksi tunai. Padahal, menurut riset Visa, 60% konsumen Asia Tenggara kini lebih memilih metode pembayaran nontunai, baik untuk keamanan maupun kepraktisan.
Masalahnya, adopsi digital di kalangan UMKM kerap terhambat oleh beberapa faktor: kekhawatiran soal biaya, keterbatasan penerimaan dari pemasok, serta isu keamanan data.
Bahkan, 43% serangan siber di kawasan Asia Pasifik menyasar bisnis kecil dan menengah.
Untuk mengatasi itu, Visa menawarkan berbagai fitur keamanan kelas dunia mulai dari tokenisasi hingga pendeteksian penipuan berbasis AI agar UMKM dapat bertransaksi secara digital tanpa rasa khawatir.
Kolaborasi TikTok x Visa
Sebagai bagian dari semangat kolaboratif tersebut, TikTok dan Visa meluncurkan kampanye bersama yang memberi insentif bagi pelaku usaha yang beriklan di TikTok menggunakan kartu komersial Visa. UMKM yang memenuhi syarat dapat memperoleh kredit iklan hingga USD6.000, sebuah dorongan nyata agar mereka berani menembus pasar digital.Program ini menyasar sektor pariwisata Bali yang sedang menggeliat. Data What’s New Bali mencatat lebih dari 2,6 juta wisatawan mancanegara mengunjungi pulau ini hanya dalam lima bulan pertama tahun 2025, dan angka tersebut diprediksi menembus 7 juta pada akhir tahun.
“Kolaborasi ini membuka peluang bagi UMKM lokal untuk menjangkau wisatawan global secara langsung,” kata Vira.
Salah satu pelaku usaha yang merasakan dampak langsung dari transformasi ini adalah Rina Iswahyuni, pemilik Balerina Fashion Makloon Premium. Ia mulai menerima pembayaran digital tahun lalu, dan hasilnya signifikan.
“Dengan sistem pembayaran digital, saya bisa melacak transaksi pelanggan, mengatur pengeluaran, dan bahkan melayani pelanggan luar negeri,” ungkapnya.
Visa menegaskan bahwa digitalisasi UMKM bukan sekadar soal efisiensi transaksi, tetapi juga membuka akses yang lebih setara bagi pelaku usaha kecil untuk bersaing di pasar global. Hingga kini, Visa telah memberdayakan hampir 67 juta UMKM di seluruh dunia, termasuk di Asia Tenggara, dengan menyediakan akses ke alat pembayaran, penyelesaian sengketa, serta perlindungan dari penipuan.
Di Bali, dampaknya terasa nyata. Semakin banyak pelaku usaha yang meninggalkan transaksi tunai dan beralih ke sistem digital yang transparan dan efisien. Dengan dukungan jaringan global Visa, mereka tidak hanya menjadi bagian dari ekosistem ekonomi digital Indonesia, tetapi juga pemain aktif dalam perdagangan global yang kian terkoneksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id