Ilustrasi PNS. Foto: Medcom/Daviq Umar
Ilustrasi PNS. Foto: Medcom/Daviq Umar

Mengenal Single Salary, Sistem Penggajian Baru ASN

Annisa ayu artanti • 05 Desember 2025 12:04
Jakarta: Istilah single salary atau gaji tunggal ASN mulai sering muncul dalam perbincangan publik. Konsep ini merujuk pada sistem penggajian baru yang menyatukan berbagai komponen penghasilan ASN, baik PNS maupun PPPK ke dalam satu angka gaji utuh. 
 
Artinya, komponen seperti gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan kemahalan, tunjangan jabatan, hingga tunjangan kinerja akan terintegrasi tanpa lagi dipisah-pisah dalam slip gaji.
 
Meski disatukan, unsur-unsur penilaian seperti jabatan, tingkat kompetensi, lokasi, dan kinerja tetap akan diperhitungkan secara internal. Tujuannya agar penggajian ASN menjadi lebih sederhana, transparan, dan adil.

Kenapa pemerintah mengusulkan single salary?

Merangkum laman Kecamanatan Kuripan, Lombok Barat perubahan skema gaji ASN ini bukan ide baru. Pemerintah sudah lama mengkaji sistem remunerasi yang lebih ringkas dan berbasis kinerja. Ada beberapa latar belakang utama yaitu

Kompleksitas tunjangan ASN
 
Saat ini ASN menerima banyak jenis tunjangan mulai dari tunjangan jabatan, keluarga, kemahalan, hingga tunjangan kinerja. Sistem yang sangat berlapis ini sering dianggap rumit, membebani administrasi, dan rawan penyimpangan.
 
Mendorong keadilan antar ASN
 
Perbedaan jenis tunjangan membuat kesenjangan yang cukup besar antar jabatan dan antar instansi. Skema single salary diharapkan menciptakan kesetaraan yang lebih terukur.
 
Baca juga: PPPK Bisa Naik Jadi PNS, Begini Caranya!

Menguatkan meritokrasi
 
Dengan single salary, kenaikan penghasilan akan lebih ditentukan oleh kinerja dan beban kerja, bukan sekadar tunjangan tambahan. ASN didorong untuk lebih profesional dan produktif.
 
Efisiensi administrasi dan transparansi
 
Slip gaji ASN ke depan diharapkan lebih sederhana. Tidak banyak kolom tunjangan yang membingungkan. Sistem pengelolaan SDM juga bisa lebih terintegrasi dan berbasis data.
 
Arah kebijakan nasional
 
Gagasan single salary sudah muncul dalam dokumen perencanaan negara, termasuk Nota Keuangan dan RAPBN 2026. Korpri pun menyatakan dukungannya, dengan catatan agar implementasi memperhatikan keadilan bagi daerah terpencil.

Seperti apa skema single salary yang diusulkan?

Berikut beberapa poin penting tentang mekanisme skema ini:
 
1. Grading jabatan
ASN akan dikelompokkan ke dalam grading berdasarkan beban kerja, tanggung jawab, risiko, dan kompetensi. Grading inilah yang nantinya menentukan kisaran gaji tunggal.
 
2. Komponen utama gaji
Dalam single salary, komponen yang disatukan meliputi:
 
- Gaji pokok
- Tunjangan kinerja
- Tunjangan lokasi atau kemahalan
 
3. Integrasi tunjangan lain
Tunjangan keluarga, tunjangan beras, tunjangan rutin, dan berbagai tunjangan lain akan masuk ke dalam gaji tunggal. Tunjangan jabatan atau fungsional tetap diatur secara khusus.
 
4. Revisi regulasi
Berbagai aturan perundangan terkait manajemen ASN harus disesuaikan agar sistem gaji tunggal ini bisa diimplementasikan.
 
5. Fase transisi
Implementasinya kemungkinan dilakukan bertahap agar tidak membebani keuangan negara.

Keuntungan sistem Single Salary

Jika diterapkan, keuntungan yang diharapkan meliputi:
 
- Lebih sederhana dan transparan
- Keadilan antar ASN
- Fokus pada kinerja
- Administrasi lebih efisien
- Anggaran negara lebih terukur

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan