Para pelaku usaha logistik dan rantai pasok nasional menyampaikan apresiasi dan dukungan atas langkah strategis pemerintah dalam memperkuat ketahanan energi nasional
Para pelaku usaha logistik dan rantai pasok nasional menyampaikan apresiasi dan dukungan atas langkah strategis pemerintah dalam memperkuat ketahanan energi nasional

Pelaku Usaha Logistik Dukung Kebijakan Ketahanan Energi Nasional

Arif Wicaksono • 15 November 2025 18:54
Jakarta: Para pelaku usaha logistik dan rantai pasok nasional menyampaikan apresiasi dan dukungan atas langkah strategis pemerintah dalam memperkuat ketahanan energi nasional sepanjang tahun 2025.
 
Kebijakan hilirisasi energi, akselerasi transisi EBT, program B40, hingga peningkatan lifting minyak dinilai tidak hanya berdampak positif ketahanan energi, namun juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan efek berantai pada sektor logistik rantai pasok nasional.
 
Baca juga: Era Baru Properti Indonesia, Sektor Logistik dan Digital Jadi Mesin Pertumbuhan

Ketua Dewan Pembina DPP ALFI sekaligus Senior Vice President FIATA, Yukki Nugrahawan Hanafi, menekankan berbagai inisiatif kebijakan tersebut memiliki efek berganda tidak hanya pada sektor energi itu sendiri, namun juga terhadap daya saing ekonomi dan penguatan ekosistem logistik rantai pasok nasional. 
 
“Kami mengapresiasi pemerintah yang berkomitmen meningkatkan ketahanan energi nasional melalui berbagai kebijakan strategis. Ketika sektor energi kuat dan berfokus pada domestic supply chain, maka permintaan pada sektor logistik rantai pasok turut mengalami kenaikan,”tegas dia.
 
Yukki menambahkan kebijakan pemerintah pada sektor energi ini telah menyebabkan naiknya kebutuhan akan transportasi logistik baik untuk distribusi bahan bakar migas atau biofuel, peralatan pendukung infrastruktur pada proyek transisi energi, hingga distribusi energi ke wilayah terpencil sehingga berdampak pada pemerataan permintaan. 

Naiknya kebutuhan permintaan ini diartikan sebagai peningkatan volume yang berpotensi menekan biaya logistik nasional menjadi lebih efisien dalam jangka panjang. Sebagai contoh, realisasi lifting minyak terus menunjukan peningkatan yang on track dengan target menuju 1 juta barel per hari, dimana hingga November ini SKK Migas mencatat produksi minyak yang telah mencapai 606.020 barel per hari, melebih target APBN 2025.
 
"Juga sama halnya dengan target B50 yang akan mengalihkan ekspor CPO ke pasar domestik yang nantinya akan mendorong permintaan logistik untuk distribusi bahan baku. Kami memaknai angka pertumbuhan ini dengan optimis untuk melihat peluang bisnis pada sektor logistik rantai pasok yang menopang sektor energi,” kata Yukki.

Realisasi Investasi 

Kenaikan permintaan pada sektor logistik rantai pasok juga sejalan dengan peningkatan realisasi investasi. Sebagai informasi, Riset INDEF pada bulan Oktober lalu menemukan bahwa tren investasi pada hulu migas juga terus menunjukan tren positif dengan kenaikan pertumbuhan Q3 2025 mencapai 12% (yoy) atau naik menjadi USD 10,37 miliar dari USD 9,30 miliar pada Q3 2024.
 
Lebih lanjut, pelaku usaha berharap sinergi lintas sektor dapat terus diperkuat agar memberikan kesempatan dunia usaha untuk terlibat dalam kebijakan ketahanan energi nasional. 
 
“Kami berharap penguatan kolaborasi yang sinergis antara pemerintah, BUMN, swasta, dan pemangku kepentingan lainnya terus terjadi dari hulu ke hilir, agar sektor logistik juga dapat tetap menjadi penopang dalam kebijakan ketahanan energi.” tutup Yukki. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan