Ketua Umum HKI Sanny Iskandar. Dok. Istimewa
Ketua Umum HKI Sanny Iskandar. Dok. Istimewa

Ketua HKI: Kehadiran Kawasan Industri untuk Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Achmad Zulfikar Fazli • 20 September 2022 17:26
Cilegon: Jumlah kawasan industri di Indonesia terus meningkat. Total ada 107 kawasan industri yang bergabung dalam Himpunan Kawasan Industri (HKI).
 
Ketua Umum HKI Sanny Iskandar mengatakan kawasan industri sebagian besar berada di luar pulau Jawa. Hal ini sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo agar pertumbuhan industri merata ke sejumlah daerah dan tidak hanya di Pulau Jawa. 
 
“Tujuan utama dari kehadiran kawasan industri pada dasarnya adalah untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Karena itu, kawasan industri yang dirancang saat ini bukan hanya berisikan pabrik tetapi juga sudah dilengkapi dengan kawasan komersial dan juga perumahan,” kata Sanny saat menjadi bintang tamu dalam acara podcast “Sofa Panas” yang diselenggarakan PT Krakatau Sarana Properti, Cilegon, Selasa, 20 September 2022.

Sanny berharap seluruh anggota HKI terus mengembangkan dan memperluas kawasan industri di daerahnya masing-masing. Jangan sampai ada investor yang ingin berinvestasi, tetapi kawasannya belum ada, khususnya infrastruktur penunjang industri.
 
Selama ini, kata Sanny, PLN dan PGN bersedia mendistribusikan listrik dan gas ke kawasan industri. Sebab, infrastrukturnya sudah ada, seperti kabel dan lain-lain.
 
“Bisa saja dibangun (pabrik) di luar kawasan tapi itu akan memunculkan banyak masalah, terkait tata ruang, lingkungan, dan masyarakat sekitar. Karena itu, lebih baik apabila ada investor yang ingin masuk langsung diarahkan ke kawasan industri,” jelas Sanny.
 

Baca: Hasil Rakernas HKI Diharapkan Dapat Memperkuat Kawasan Industri


Saat membuka Rakernas HKI di Convention Hall The Royale Krakatau Hotel beberapa waktu lalu, Sanny mengungkapkan eksistensi HKI telah berkontribusi kepada pengembangan industri manufaktur di berbagi wilayah.
 
Pasalnya, sektor industri manufaktur merupakan salah satu sektor ekonomi yang paling besar kontribusinya terhadap Product Domestic Bruto (PDB), dengan rata-rata sekitar 20 persen per tahun.
 
“Pencapaian pertumbuhan KI (kawasan industri) di daerah-daerah tidak hanya mampu menciptakan berbagai kegiatan ekonomi, akan tetapi mampu meningkatkan pertumbuhan kegiatan sosial, seperti aspek lingkungan dan tata ruang, serta kualitas sumber daya manusia (SDM). Dengan ekonomi yang tumbuh banyak menciptakan berbagai usaha-usaha komersial baik yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan industri manufaktur,” jelas Sanny.
 
Sanny juga meminta kawasan industri merekrut putra daerah menjadi tenaga kerja. Dengan begitu, putra daerah bisa memberikan kontribusi dalam pembangunan di wilayahnya.
 
“Kawasan Industri juga bisa membantu pemerintah dalam menyerap tenaga kerja. Karena, setiap tahun banyak lulusan kuliah yang tidak bisa terserap di dunia ketenagakerjaan. Di sinilah HKI bisa turut membantu pemerintah di sektor ketenagakerjaan,” ungkap Sanny.
 
Sanny mengatakan isu utama dari buruh bukan hanya upah, tetapi juga produktivitas. Di era perdagangan bebas seperti sekarang, lanjut Sanny, Indonesia tidak hanya bersaing dengan Malaysia, Thailand, atau Vietnam, tetapi dengan China dan India.
 
“Katakanlah gaji buruh di sini Rp5 juta per bulan dan bisa menghasilkan 10 unit produk. Lalu di China gaji buruh Rp7 juta per bulan tapi bisa menghasilkan 20 unit produk. Secara gaji mungkin lebih besar tetapi produktivitasnya juga lebih tinggi,” kata Sanny.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan